Kasus Yuyun, Menteri Yohana Akan Temui Pelaku  

Rabu, 4 Mei 2016 19:19 WIB

Sejumlah aktifis perempuan yang tergabung dalam Jaringan Perempuan Melwan Kekerasan Seksual menggelar aksi tutup mulu di bawah jembatan Fly Over, Makassar, Sulawesi Selatan, 4 Mei 2016. Yuyun ditemukan tewas pada (4/4/2016), dalam dasar jurang sedalam lima meter, di pinggiran Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise berniat pergi ke Bengkulu menemui pelaku kejahatan seksual dan pembunuhan Yuyun. Agenda itu, kata dia, akan dilakukan setelah mengunjungi keluarga gadis berusia 14 tahun yang ditemukan tewas pada awal April 2016 itu.

"Tentu saya temui keluarga Y (Yuyun), tapi saya juga akan bertemu pelaku dan orang tua mereka. Saya ingin mendapat penjelasan kenapa perbuatan (perkosaan dan pembunuhan) itu bisa terjadi," ujar Yohana di aula lantai 11 gedung Kementerian PPPA, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Mei 2016.

Yohana mengaku sudah menempatkan enam psikolog untuk mendampingi keluarga dan kerabat Yuyun. "Kami akan dampingi keluarga yang ditinggalkan, kami pun akan ikuti penyelesaian kasus itu," kata dia. Menurut Yohana, dari 14 pelaku perkosaan dan pembunuhan Yuyun, dua tersangka masih diburu polisi.

Dia meminta pelaku dihukum berat. "Hukuman harus seberat mungkin, itu pasal berlapis. Secara pidana, total hukuman untuk pemerkosaan adalah 15 tahun penjara, ini korbannya juga meninggal, jadi tambah lagi 15 tahun," ujar Yohana.

Yohana mengatakan para pelaku yang berusia di bawah umur akan ditangani dengan sistem peradilan anak dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara. "Dihukum meskipun mereka yang remaja itu melakukan perbuatan di luar batas wajar anak-anak."

Dari 14 pelaku kasus Yuyun yang seluruhnya adalah pemuda Desa Kasie Kasubun, Padang Ulak Tanding, Bengkulu. Tujuh orang pelaku masih berusia di bawah 17 tahun dan sisanya orang dewasa. Terdapat dua pelaku, berinisial FE dan SP, yang adalah kakak kelas Yuyun di SMP Padang Ulak Tanding.

Hukuman bagi pelaku remaja kasus itu masih mempertimbangkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, juga Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya