Empat WNI Disandera, Pemerintah Tak Akan Beri Uang Tebusan  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Rabu, 4 Mei 2016 13:53 WIB

ABK WNI korban sandera Abu Sayyaf berjabat tangan dengan perwakilan Pemerintah saat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 1 Mei 2016. Sebelumnya penyandera meminta tebusan Rp 14,2 miliar. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla berjanji terus mengupayakan pembebasan empat warga negara Indonesia yang disandera kelompok bersenjata di Filipina selatan. Proses negosiasi masih berlangsung. "Upaya pembebasan dalam proses, kami terus melakukan negosiasi," katanya, Rabu, 4 Mei 2016, di kantor Wakil Presiden, Jakarta.

Kalla mengatakan lokasi penyanderaan terhadap empat WNI tersebut berbeda dengan lokasi 10 sandera WNI yang sebelumnya sudah dibebaskan. Selain itu, kelompok penyandera berbeda. Ini pulalah yang membuat pembebasan empat sandera WNI tidak bisa dilakukan bersamaan dengan pembebasan 10 WNI. "Kan berbeda tempat, beda pulau, beda kelompok," tuturnya.

Dia enggan menjelaskan rinci negosiasi tersebut. Ia hanya menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah bicara atau akan menggunakan uang tebusan dalam pembebasan sandera. Jika sandera dibebaskan dengan uang tebusan, kata Kalla, pemerintah khawatir kasus serupa akan terulang.

Pembebasan 10 WNI yang disandera kelompok bersenjata yang diduga kelompok Abu Sayyaf dilakukan pada Minggu, 1 Mei 2016. Para sandera yang merupakan anak buah kapal Brahma 12 itu disandera sejak Sabtu, 26 Maret 2016. Sedangkan empat sandera lain adalah para awak TB Henry dan kapal tongkang Crista yang disandera sejak 15 April 2016 saat dalam perjalanan dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan, Kalimantan Utara. Lokasi penyanderaan diperkirakan berada di Provinsi Tawi-Tawi, Filipina.

Pemerintah juga terbuka bagi berbagai pihak yang ingin membantu dalam upaya pembebasan sandera. "Kami terbuka tentu siapa yang ingin membantu, tapi tentu harus terkoordinasi," katanya.

Dalam menangani sandera, Kalla menegaskan prioritas utama dalam keselamatan para sandera. Pembebasan diharapkan bisa lebih cepat dibanding kasus 10 WNI yang telah dibebaskan dalam waktu satu bulan lebih. "Tentu kita harapkan lebih cepat lebih baik, tapi tergantung perkembangan," ujarnya.

AMIRULLAH

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

3 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

5 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

6 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

17 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

17 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

17 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

18 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

18 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

35 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya