#NyalaUntukYuyun, Rejang Lebong Darurat Kekerasan Seksual  

Reporter

Senin, 2 Mei 2016 22:02 WIB

Netizen membuat tagar #NyalaUntukYuyun sebagai aksi solidaritas terhadap Yuyun remaja 14 tahun yang tewas setelah dicabuli 14 pemuda. Twitter.com

TEMPO.CO, Bengkulu– Manager Program Cahaya Perempuan Women Crisis Center (WCC) Bengkulu Juniarti Boermans mengatakan wilayah Rejang Lebong sudah seharusnya ditetapkan darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sebabnya, kasus kekerasaan seksual dan fisik yang terjadi di daerah itu cukup tinggi.

Seperti kasus Yuyun (14) siswi SMP Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong, diperkosa 14 orang dan dibunuh, yang kemudian mendapatkan perhatian banyak pihak melalui taggar #NyalaUntukYuyun.

“Selama tahun 2016 ini saja, sudah ada total 36 kasus. Baik berbentuk kekerasan seksual maupun kekerasan fisik,” kata Juniarti, Senin 2 Mei 2016. Menurut dia, jumlah tersebut sangat memprihatinkan sehingga harus mendapatkan perhatian semua pihak terutama pemerintah daerah.

Pemberlakuan darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak, kata Juniarti, membuat adanya arah yang jelas dan tegas terhadap pengentasan masalah ini. Penegak hukum juga diminta menghukum pelaku lebih berat hingga ada efek jera. “Semoga kasus Yuyun adalah yang terakhir, dan tidak ada lagi Yuyun-Yuyun yang lainnya,” harap aktivis perempuan ini.

Cahaya Perempuan, kata Juniarti, untuk kasus Yuyun, telah melakukan rapat dengar pendapat dengan DPRD Rejang Lebong dan sejumlah pihak terkait untuk menggalang dukungan terhadap penyelesaian kasus.

Aksi simpati Indonesia Menyala Untuk Yuyun, seorang siswi SMP Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong, korban pemerkosaan dan pembunuhan terus berjalan. Aksi ini untuk menggalang dukungan semua pihak terhadap penyelesaian kasus pemerkosaan yang terjadi pertengahan bulan lalu tersebut.

“Di saat kita merayakan #hardiknas, ada anak usia 14 tahun yang dirampas masa depan dan hidupnya. Diperkosa 14 orang dan dibunuh!#NyalaUntukYuyun” tweet Luluk Hamidah di akun Tweeternya.

Kartika Jahja melalui akun Twitternya membuat tagar “#NyalaUntukYuyun. Nyalakan api solidaritasmu untuk Yuyun. Anak 14 tahun yang diperkosa 14 orang kemudian meninggal”. Ia mengajak semua pihak mendukung aksi ini. Selain tagar #NyalaUntukYuyun, puluhan video “Kami Bersama Yuyun” dengan menyalakan api pun ramai di media sosial.

Yuyun, 14 tahun, pelajar SMP di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu tewas setelah diperkosa 14 pemuda. Jasadnya ditemukan di dasar jurang sedalam 5 meter di pinggir hutan Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding.

Jenaza saat ditemukan dalam kondisi tertelungkup tanpa busana dengan tangan terikat dan terdapat luka lebam di beberapa bagian tubuhnya. Jenazah sudah mengeluarkan bau menyengat, karena diperkirakan mayat sudah berada di TKP selama tiga hari sebelum ditemukan.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Berita terkait

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

35 hari lalu

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober

Baca Selengkapnya

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

41 hari lalu

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho, akan menjalani hukuman penjara selama sembilan tahun atas kasus pemerkosaan.

Baca Selengkapnya

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

52 hari lalu

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

54 hari lalu

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

Perkosaan kepada turis perempuan asal Spanyol di India mencoreng pariwisata di negara tersebut

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

Febriansyah, Pengacara TA menjelaskan kliennya yang sedang hamil tersebut bukan mengalami perkosaan oleh dokter MY.

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Dialog Anies Baswedan di Universitas Hazairin Bengkulu Langgar Aturan

8 Januari 2024

KPU Sebut Dialog Anies Baswedan di Universitas Hazairin Bengkulu Langgar Aturan

KPU Kota Bengkulu memutuskan dialog yang digelar Anies Baswedan di Universitas Hazairin melanggar aturan karena ditemukan atribut kampanye.

Baca Selengkapnya

Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

5 Desember 2023

Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

Hamas membantah tuduhan bahwa anggotanya melakukan pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap warga Israel.

Baca Selengkapnya

Israel dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB

5 Desember 2023

Israel dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB

Israel dan Amerika Serikat mengklaim terjadinya perkosaan oleh Hamas terhadap sejumlah perempuan dalam serangan pada 7 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Pemenang Nobel Perdamaian Mencalonkan Diri sebagai Presiden Kongo

3 Oktober 2023

Pemenang Nobel Perdamaian Mencalonkan Diri sebagai Presiden Kongo

Denis Mukwege, dokter kandungan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2018, mencalonkan diri sebagai presiden Kongo dalam pilpres Desember

Baca Selengkapnya

PBB: Rusia Siksa Sejumlah Warga Ukraina Secara Brutal hingga Tewas

25 September 2023

PBB: Rusia Siksa Sejumlah Warga Ukraina Secara Brutal hingga Tewas

Metode penyiksaan yang dilakukan Rusia di sebagian wilayah Ukraina yang didudukinya sangat brutal hingga beberapa korbannya tewas

Baca Selengkapnya