Menteri Luhut: Pembebasan Sandera Abu Sayyaf tanpa Tebusan

Reporter

Senin, 2 Mei 2016 15:10 WIB

Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan, saat coffee morning dengan sejumlah wartawan di kantor Menkopolhukam, Jakarta, 21 April 2016. Luhut menyampaikan harapannya agar Indonesia jangan mau didikte negara asing. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menampik kabar dari kantor berita asing bahwa sepuluh sandera jaringan teroris Abu Sayyaf dibebaskan karena tebusan dibayar. Menurut Luhut, kabar tersebut hanyalah klaim semata.

"Saya pun tidak akan mengklaim pemerintah melakukan hal itu (membayar tebusan) karena pemerintah memang tidak pernah melakukannya," ujar Luhut di kompleks Istana Negara, Senin, 2 Mei 2016.

Baca: Pembebasan 10 WNI, Uang Tebusan Disiapkan tapi Tak Digunakan

Sejumlah kantor berita asing mengembuskan isu bahwa bebasnya sepuluh sandera yang ditahan sejak 26 Maret tersebut karena upaya perusahaan tempat mereka bekerja, Patria Maritime Lines, bukan pemerintah.

Menurut situs berita Filipina, Rappler, misalnya, Patria disebutkan bersedia membayar uang tebusan senilai US$ 1 juta atau sekitar Rp 14,3 miliar kepada jaringan Abu Sayyaf. Dan uang itu dibayar pada 29 April 2016.

Baca juga
Gaduh Ahok Vs Yusril: Sekongkol Rustam hingga Kalah di PTUN
Survei: 9 dari 10 Orang Sungkan Menegur Orang yang Bau Badan


Dalam jumpa pers di Istana Bogor, Ahad kemarin, pemerintah mengelak memberi jawaban secara detail ketika ditanya soal kebenaran kabar pembayaran tebusan itu. Menteri Luar Negeri Ratno Marsudi, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan Presiden Joko Widodo hanya menuturkan pembebasan para sandera lewat jalur formal dan informal, seperti operasi intelijen serta diplomasi.

Secara terpisah, Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zein yang mengaku sebagai salah satu negosiator pembebasan sandera pun menyebutkan tak ada tebusan yang diberikan kepada Abu Sayyaf. Sebaliknya, uang tebusan hanya disiapkan apabila negosiasi gagal.

Baca: WNI yang Disandera Bebas, Ada Uang Tebusan untuk Abu Sayyaf?

Kivlan mengatakan kunci bebasnya sandera adalah terlibatnya pemimpin Moro National Liberation Front, Nur Misuari, yang dekat dengan Abu Sayyaf, dalam negosiasi tersebut.

Terkait dengan keterlibatan MNLF, Luhut pun enggan mengkonfirmasi. Ia mengatakan tidak ingin mengomentari hal tersebut. "Saya tidak mau komentar soal itu ataupun menduga-duga mengenai itu," ujarnya.

ISTMAN M.P.

BERITA MENARIK
Bangun Mobil Otonom, Google Lirik Fiat Chrysler
Inter Gagal Rebut Tiket Liga Champions, Begini Kata Mancini




Berita terkait

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

12 Desember 2022

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

Sebelum Deddy Corbuzier memperoleh pangkat Letkol Tituler, Idris Sardi sudah lebih dulu mendapatkannya

Baca Selengkapnya

Pejabat Militer Filipina Dapat Penghargaan dari Presiden Jokowi

5 Agustus 2022

Pejabat Militer Filipina Dapat Penghargaan dari Presiden Jokowi

Penghargaan diberikan atas jasa mereka menyelamatkan nelayan WNI dari penyanderaan kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG).

Baca Selengkapnya

47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

5 Juli 2021

47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

Ke-96 penumpang dari Pesawat C-130 Hercules milik Militer Filipina yang jatuh pada Ahad kemarin berhasil diidentifikasi.

Baca Selengkapnya

Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

4 Juli 2021

Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

Sebanyak 17 orang meninggal dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara Filipina pada Ahad ini, 4 Juli 2021.

Baca Selengkapnya

Polisi Malaysia Tembak Mati Lima Anggota Abu Sayyaf di Sabah

18 Mei 2021

Polisi Malaysia Tembak Mati Lima Anggota Abu Sayyaf di Sabah

Polisi Malaysia pada Selasa mengatakan lima anggota kelompok militan Abu Sayyaf tewas dalam baku tembak di negara bagian Sabah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPT Sebut Pelaku Bom Makassar Terafiliasi Kelompok Abu Sayyaf Filipina

29 Maret 2021

Kepala BNPT Sebut Pelaku Bom Makassar Terafiliasi Kelompok Abu Sayyaf Filipina

BNPT menyebut dua pelaku bom Makassar merupakan anggota JAD yang terhubung dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.

Baca Selengkapnya

Empat WNI Korban Penyanderaan Abu Sayyaf Diserahkan ke KBRI Manila

23 Maret 2021

Empat WNI Korban Penyanderaan Abu Sayyaf Diserahkan ke KBRI Manila

Empat WNI yang pekan lalu diselamatkan dari penyanderaan Abu Sayyaf, diserahkan ke KBRI Manila untuk selanjutnya dipulangkan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Lagi, WNI di Filipina Selatan yang Disandera Abu Sayyaf Diselamatkan

21 Maret 2021

Lagi, WNI di Filipina Selatan yang Disandera Abu Sayyaf Diselamatkan

Otoritas menyelamatkan MK setelah sebelumnya menyelamatkan tiga sandera WNI lainnya yang diculik Abu Sayyaf di Filipina.

Baca Selengkapnya

3 WNI yang Disandera Abu Sayyaf di Filipina Diselamatkan

19 Maret 2021

3 WNI yang Disandera Abu Sayyaf di Filipina Diselamatkan

Tiga WNI yang disandera oleh kelompok radikal Abu Sayyaf diselamatkan aparat Filipina saat kapal mereka terbalik.

Baca Selengkapnya