Pengamat: Pemerintah Harus Klarifikasi Pembebasan Sandera  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 2 Mei 2016 08:08 WIB

Sejumlah anak buah kapal (ABK) WNI yang menjadi korban sandera kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina, turun dari pesawat saat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 1 Mei 2016. Sepuluh orang ABK Indonesia ini hampir satu bulan ditawan oleh kelompok pemberontak Filipina. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh anak buah kapal asal Indonesia yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf akhirnya bebas. Guru besar bidang hukum internasional dari Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, mengatakan pemerintah harus menegaskan bahwa tidak ada pembayaran apa pun kepada para penyandera. Bila ada pembayaran, hal tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan pemerintah.

Menurut Hikmahanto, pemerintah perlu memberi klarifikasi agar publik paham bahwa pemerintah tidak kalah ketika berhadapan dengan para penyandera. “Hal yang sama perlu disampaikan kepada negara-negara yang warganya turut disandera,” ucap Hikmahanto dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 1 Mei 2016.

Meski sukses membebaskan sandera, pemerintah tidak boleh lupa bahwa masih ada empat orang lain yang masih ditawan. Hikmahanto berujar, pemerintah akan menghadapi dilema bila perusahaan keempat ABK tidak mau membayar tebusan.

Pasca-penyanderaan ini, pemerintah sebaiknya mengimbau kapal berbendera Indonesia dan ABK WNI yang bekerja di kapal asing menghindari jalur laut yang dikuasai kelompok Abu Sayyaf. “Pembayaran oleh perusahaan menjadikan kapal berbendera Indonesia atau ABK WNI menjadi sasaran empuk,” tuturnya.

Presiden Joko Widodo mengatakan, meski sepuluh ABK WNI tersebut telah bebas, pemerintah Indonesia masih berupaya membebaskan empat ABK lain. Pemerintah pun berencana mengadakan pertemuan dengan Malaysia dan Filipina pada 5 Mei mendatang guna membahas keamanan di perairan perbatasan dan wilayah sekitarnya.

Penyanderaan ABK WNI oleh kelompok Abu Sayyaf terjadi pada akhir Maret lalu. Sepuluh ABK kapal Brahma 12 dan Anand 12 diculik di perairan Filipina selatan. Penyanderaan kembali terjadi pada pertengahan April 2016. Empat ABK WNI yang bekerja kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi menjadi korbannya.

AHMAD FAIZ







Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

3 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

4 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

4 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

5 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

6 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

10 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

11 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

16 hari lalu

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.

Baca Selengkapnya

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

25 hari lalu

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

Israel mengkonfirmasi telah menemukan jenazah seorang sandera Hamas yang tewas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

25 hari lalu

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

Keluarga para sandera warga negara Israel akan ke Gedung Putih pada 8 April 2024. Joe Biden mendesak agar ada kesepakatan dengan Hamas.

Baca Selengkapnya