AJI Jakarta: Upah Layak Jurnalis Pemula Rp 7.540.000

Reporter

Minggu, 1 Mei 2016 17:09 WIB

Poros Wartawan Jakarta berunjukrasa di Bundaran HI, Jakarta (9/2). Dalam aksinya PWJ menolak kekerasan, upah rendah, sistem kerja kontrak di perusahaan media sampai ancaman PHK massal. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta Ahmad Nurhasim mengatakan sesuai hasil penelitian lembaganya menyebutkan besaran upah layak bagi jurnalis pemula pada 2016 sebesar Rp 7.540.000. Upah layak itu meningkat dibanding tahun lalu Rp 6.510.400. “Upah layak yang dimaksud di sini adalah take home pay, upah total yang diterima setiap bulan oleh jurnalis,” ujar Ketua AJI Jakarta Ahmad Nurhasim dalam pernyataannya, Ahad, 1 Mei 2016.

Menurut Nurhasim, jurnalis pemula adalah reporter yang baru diangkat menjadi jurnalis tetap atau telah bekerja selama satu tahun di perusahaan media. Ia menilai upah layak Rp 7.540.000 adalah angka ideal untuk jurnalis pemula. Namun kenyataannya, upah layak tersebut baru diterima seorang jurnalis setelah bekerja lebih dari lima tahun.

Nurhasim mengatakan AJI Jakarta menilai jika upah layak itu diberikan kepada jurnalis, maka mutu produk jurnalisme juga akan meningkat. Sebab, jurnalis bisa bekerja secara profesional dan tidak tergoda menerima amplop yang merusak independensi jurnalis."Gaji yang kecil sering memicu jurnalis menerima sogokan dari narasumber," katanya.

BACA JUGA
Kenapa Laba-laba Tidak Terjerat Jaringnya Sendiri?
Mau Jual Rumah, Rupanya Begini Keadaan Ekonomi Saipul Jamil

Kenaikan upah layak ini, kata Nurhasim, didasarkan pada survei kenaikan harga-harga kebutuhan jurnalis di Jakarta yang dilakukan AJI Jakarta pada April 2016. Nurhasim mengatakan jurnalis memiliki kebutuhan tersendiri agar mampu bekerja profesional. AJI Jakarta, kata dia, menghitung angka tersebut dari 40 komponen kebutuhan hidup berdasarkan 5 kategori ditambah tabungan 10 persen.

Kategori itu di antaranya makanan, tempat tinggal, komputer jinjing (laptop) dengan jaringan internet, serta kebutuhan pendukung lainnya. Nurhasim mengatakan perhitungan upah layak juga sudah memperhitungkan inflasi. Selain itu terdapat kebutuhan khas bagi jurnalis seperti langganan koran, modem, atau menyicil komputer. Sehingga membut upah layak jauh di atas upah minimum provinsi (UMP).

AJI Jakarta menekankan pentingnya kesejahteraan jurnalis. "Ketika jurnalis sejahtera, akan tercipta produk jurnalistik bermutu yang mendidik dan mencerdaskan bangsa, " katanya.

Di samping itu, perusahaan media juga wajib menjamin keselamatan kerja, kesehatan, dan jaminan sosial kepada setiap jurnalis dan keluarganya. Ini termasuk hak-hak jurnalis perempuan seperti ruang laktasi, cuti haid, dan melahirkan. "AJI Jakarta masih menemukan pemecatan atau penghentian kontrak pada jurnalis karena hamil. Jurnalis juga memiliki risiko tinggi dan rentan terkena tindakan kriminal," kata Nurhasim.

Nurhasim mengatakan saat ini upah total yang diterima jurnalis pemula berkisar Rp 3-4 juta per bulan. Angka itu dinilai tidak berubah beberapa tahun belakangan. Selain itu, upah juga berada sedikit di atas UMP Jakarta sebesar Rp 3,1 juta. Padahal, jurnalis sering bekerja melebihi 8 jam tanpa mendapat upah lembur. Bahkan AJI Jakarta menemukan ada media yang masih memberi upah jurnalis di bawah UMP.

DANANG FIRMANTO


BERITA MENARIK
Mau Jual Rumah, Rupanya Begini Keadaan Ekonomi Saipul Jamil
Ini Alasan Sebenarnya Pernikahan Rina Nose-Fakhrul Ditunda

Berita terkait

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

1 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

1 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

3 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

30 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

35 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

35 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

22 Februari 2024

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

AJI dan LBH Pers meminta Perpres Publisher Rights yang telah disahkan Presiden Jokowi dijalankan secara akuntabel.

Baca Selengkapnya

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

14 Februari 2024

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

Ujaran kebencian berpotensi memicu perselisihan sosial. Ujaran kebencian juga dapat berujung pada stigma, persekusi, dan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

13 Februari 2024

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

Ketua BEM UGM tanggapi pelaporan ke polisi terhadap sutradara dan 3 pakar hukum pemeran di film Dirty Vote. Ia khawatir terhadap kebebasan berpendapat

Baca Selengkapnya

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

13 Februari 2024

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

Ujaran kebencian terbanyak ditujukan terhadap kelompok Yahudi, disusul kelompok penyandang disabilitas.

Baca Selengkapnya