Napi Lapas Kerobokan Ngamuk, Polisi Nyaris Ditikam  

Rabu, 27 April 2016 11:50 WIB

Sebuah bus yang membawa sejumlah narapidana keluar dari Lapas Klas IIA Denpasar, Kerobokan, Bali, 27 April 2016. Sebanya 63 warga binaan yang dipindah dengan 3 bus adalah narapidana yang sering membuat kegaduhan dan memiliki masa tahanan seumur hidup. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Denpasar - Puluhan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas II A Kerobokan mengamuk saat akan dipindahkan ke Lapas Madiun, Jawa Timur, Rabu, 27 April 2016. Narapidana yang menolak dipindahkan berusaha menikam polisi dengan obeng.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali Nyoman Putra Surya Atmaja mengatakan narapidana yang mengamuk berasal dari Blok E. "Tidak ada yang terluka. Dia (narapidana) yang mencoba melawan kurang sadar karena kalap dan emosi karena mendadak dibangunkan ketika sedang tidur," kata Nyoman di Lapas Kerobokan, Rabu, 27 April 2016.

Proses pemindahan ini dilakukan sekitar pukul 04.00 Wita. Mereka yang dipindahkan diduga menjadi provokator kerusuhan di Lapas Kerobokan pada Kamis pekan lalu. Warga binaan Lapas Kerobokan yang dipindahkan berjumlah 66 orang.

Narapidana yang dipindahkan ke Lapas Madiun berjumlah 63 orang. Sedangkan tiga orang yang masih berstatus tahanan dibawa ke Lapas Tabanan. Sebab, mereka masih harus menjalani persidangan. Pemindahan puluhan narapidana ini dilakukan karena Lapas Kerobokan kelebihan muatan.

"Kami tidak menjamin Lapas akan aman, tapi minimal sudah mengurangi kepadatan," kata Nyoman. "Kami ambil semua (napi) yang ada indikasi mengganggu keamanan."

Menurut dia, alasan para narapidana dipindahkan ke Madiun itu bukan hanya berkaca dari peristiwa kerusuhan Kamis lalu. "Kami bawa (narapidana) dari semua blok, terutama para pentolan ormas," ujar Nyoman Surya.

Berdasarkan pantauan Tempo, 63 narapidana Lapas Kerobokan yang dipindahkan ke Madiun dibagi menjadi tiga bus. Saat diberangkatkan pada pukul 04.00 WITA, tampak dari jendela bus para narapidana mengamuk. Mereka berteriak-teriak karena merasa tidak terima dipindahkan. Bahkan beberapa kali suara gebrakan terdengar. Mereka menggebrak di dinding bus.

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

Ketahui Syarat Kunjungi Narapidana, Termasuk Tahanan KPK

20 hari lalu

Ketahui Syarat Kunjungi Narapidana, Termasuk Tahanan KPK

Berikut syarat kunjungi bagi narapidana, termasuk tahanan KPK. Ketahui pula hak dan kewajiban napi.

Baca Selengkapnya

Buronan Kasus Korupsi Proyek Lapas Perempuan Mamuju Ditangkap di Kalibata City

4 Februari 2024

Buronan Kasus Korupsi Proyek Lapas Perempuan Mamuju Ditangkap di Kalibata City

Buronan Andi Wello telah divonis 5 tahun penjara atas korupsi proyek Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kalukku di Kabupaten Mamuju.

Baca Selengkapnya

Merlan Pimpin Pembentukan Satgas Masyarakat Miskin di MPP

5 Desember 2023

Merlan Pimpin Pembentukan Satgas Masyarakat Miskin di MPP

Merlan S. Uloli, terus memusatkan perhatiannya pada upaya pengurangan tingkat kemiskinan wilayah Suwawa.

Baca Selengkapnya

Anita Cepu Tak Dapat Remisi, Kepala LPP Jakarta: Masuk Kategori High Risk

17 Agustus 2023

Anita Cepu Tak Dapat Remisi, Kepala LPP Jakarta: Masuk Kategori High Risk

Selama berada di Mapenaling, Linda Pujiastuti alias Anita Cepu lebih banyak dikuatkan mentalnya dengan pembinaan rohani.

Baca Selengkapnya

Anita Cepu Jalani Mapenaling di LPP Jakarta, Kalapas: 14 Hari Tak Boleh Dikunjungi

9 Juni 2023

Anita Cepu Jalani Mapenaling di LPP Jakarta, Kalapas: 14 Hari Tak Boleh Dikunjungi

Selain Anita Cepu, lima terpidana yang terlibat kasus sabu Teddy Minahasa Putra telah dieksekusi penahanannya kemarin.

Baca Selengkapnya

Kemenkumham Bakal Tindak Tegas Sel Mewah dan Sipir Hedon

2 Mei 2023

Kemenkumham Bakal Tindak Tegas Sel Mewah dan Sipir Hedon

Kemenkumham akan menindak sipir bergaya hidup mewah seperti yang dipamerkan Dhawank Delvi di Lapas Rajabasa Lampung.

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Bantah Anaknya Terlibat Monopoli Bisnis di Lapas: Bohong Besar

2 Mei 2023

Yasonna Laoly Bantah Anaknya Terlibat Monopoli Bisnis di Lapas: Bohong Besar

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly membenarkan bahwa Jeera merupakan yayasan yang bekerja sama dengan koperasi di Lapas Cipinang.

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Ingin Pidana Alternatif Non-pemenjaraan Jadi Strategi Penanganan Overcrowded Lapas

2 Mei 2023

Yasonna Laoly Ingin Pidana Alternatif Non-pemenjaraan Jadi Strategi Penanganan Overcrowded Lapas

Yasonna Laoly mengatakan pelibatan masyarakat akan berkontribusi dalam meningkatkan social control, social support dan social participation.

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Ingin Transformasi Lapas dari Sekadar Muara Sistem Peradilan Menjadi Wadah Pemulihan

2 Mei 2023

Yasonna Laoly Ingin Transformasi Lapas dari Sekadar Muara Sistem Peradilan Menjadi Wadah Pemulihan

Menkumham Yasonna Laoly mengatakan pemidanaan ke depan bukan hanya mampu memberikan penyelesaian secara berkeadilan namun juga memulihkan

Baca Selengkapnya

Di Penjara Ini, Sebagian Narapidana Bisa Kuliah Gratis sampai D3

12 Maret 2023

Di Penjara Ini, Sebagian Narapidana Bisa Kuliah Gratis sampai D3

Tahun ini, kuota kuliah gratis di politeknik ditetapkan 20 orang. Dosen datang ke penjara.

Baca Selengkapnya