30 Kampus Siapkan Tes Masuk Berbasis Komputer  

Reporter

Editor

Sugiharto

Rabu, 27 April 2016 03:59 WIB

Ilustrasi mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Bandung - Panitia Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016 menawarkan cara baru ujian. Selain tes tertulis dengan kertas dan pensil, peserta bisa ujian dengan komputer seperti siswa SMA sederajat ketika mengerjakan Ujian Nasional.

Untuk sementara jatahnya terbatas bagi 2.500 orang peserta yang melaksanakan ujian di 30 perguruan tinggi negeri. Rektor Universitas Padjadjaran Tri Hanggono Achmad mengatakan computer based testing (CBT) yang diterapkan perdana pada SBMPTN 2016 merupakan permintaan pemerintah dan disepakati Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri.

Peserta ujian SBMPTN bisa memilih tes CBT atau paper based testing (PBT) saat pendaftaran secara online yang berlangsung mulai Senin, 25 April, hingga akan ditutup pada 20 Mei 2016. Dari 78 perguruan tinggi negeri peserta SBMPTN, sementara ini terpilih 30 universitas negeri yang menyediakan ujian dengan komputer. “Jumlah kuota pesertanya sekitar 100 orang,” kata Tri kepada Tempo seusai jumpa pers SBMPTN 2016 di Pusat Informasi SBMPTN Panitia Lokal Bandung di ITB.

Beberapa penyelenggara tes CBT, menurut Tri, adalah Universitas Syah Kuala di Aceh, Universitas Sumatera Utara di Medan, Universitas Andalas di Padang, Universitas Riau, Universitas Sriwijaya di Palembang, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Juga Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Airlangga Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan beberapa kampus di Indonesia tengah dan timur.

Sekretaris Panitia Lokal SBMPTN Bandung Asep Gana Suganda mengatakan, sejak pendaftaran dibuka, peminat tes SBMPTN berbasis komputer cukup tinggi. “Di Unpad dengan kuota 100 orang sudah penuh terisi,” ujarnya. Adapun di UPI memiliki kuota 100 peserta dan ITB 120 orang.

Pendaftaran peserta SBMPTN 2016 berbiaya Rp 200 ribu. Pada 2015, dengan subsidi pemerintah, biaya pendaftaran Rp 100 ribu. “Soal perubahan biaya pendaftaran silakan tanya ke panitia pusat,” kata Asep. Peserta yang telah membayar kemudian ingin berganti pilihan program studi, harus membayar kembali biaya pendaftaran.

ANWAR SISWADI


Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

8 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

2 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

8 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

10 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

18 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya