TEMPO.CO, Tangerang - Bulog Divisi Regional DKI Jakarta dan Banten menemukan beras oplosan di Kompleks Pergudangan Pantai Indah Dadap, Tangerang, Banten. Beras oplosan itu berupa beras lokal dicampur beras asal Vietnam yang sudah tak layak dikonsumsi.
Beras asal Vietnam ini sudah berwarna kekuningan dan bau. Padahal biasanya beras impor itu aromanya harum dan berwarna putih bersih. "Kalau bulirnya memang beras Vietnam, tapi bentuknya rusak dan berbau," kata Kepala Bulog Divisi Regional DKI Jakarta dan Banten Agus Dwi Indiarto saat dimintai penjelasan tentang perbedaan tersebut.
Kondisi beras asal Vietnam yang belum dioplos tersebut berwarna kekuningan, menggumpal, dan sedikit lembap. Agus mengatakan ada kemungkinan beras itu pernah terendam saat proses pengiriman. Air laut, kata Agus, mempercepat kerusakan beras. "Bulog dipojokkan atas temuan beras ini."
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mujiono mengatakan pemilik gudang berinisial AM sudah ditahan. Tiga karyawan gudang juga telah diperiksa sebagai saksi. Beras rusak itu sebanyak 900 karung dengan merek Bulog.
Menurut Mujiono, usaha pengoplosan ini sudah setahun dan polisi mengendus usaha ilegal tersebut setelah mendapat laporan masyarakat. Diperkirakan beras oplosan ini sudah diedarkan ke masyarakat di Jabodetabek.
Pengoplos bisa dijerat pasal berlapis, yakni Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pangan, dan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang. "Kami akan kembangkan kasusnya dan akan kami usut tuntas," ujarnya.
ARKHELAUS W
Berita terkait
Penyelundupan Beras Bulog ke Timor Leste, Buwas: Dijual Rp 20.000 per Kilogram
10 Februari 2023
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan ada penyelundupan beras Bulog ke Timor Leste.
Baca Selengkapnya5.000 Ton Beras di Teluk Bintan Gagal Diselundupkan
18 Mei 2018
Dua kapal kargo asing, kapal MV Alkar Trust dan MV Kar Trust, berusaha menyelundupkan 5.000 ton beras di perairan Teluk Sebong Bintan.
Baca SelengkapnyaKapolri Minta Beras Hasil Penangkapan di Kalsel Dikembalikan
8 Januari 2018
Tito meminta pihaknya mengkoordinasikan pengembalian beras oplosan itu dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, serta Bulog.
Baca SelengkapnyaBuka `Jalur Tikus`,Menteri Amran Mau Rebut Pasar Pangan Singapura
18 Maret 2017
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan selama ini Kepulauan Riau menjadi sasaran penyelundupan beras serta penguasa pangan di Pasar Singapura.
Baca SelengkapnyaTangkap Kapal Ilegal, Kapolri: Mereka Tak Punya Dokumen
3 Februari 2016
Kepolisian saat ini mengaku sedang memperketat area perbatasan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIni Penyebab Kepulauan Riau Jadi Surga Penyelundup Beras
19 November 2015
Penyelundupan beras di Kepulauan Riau lebih mudah dilakukan karena banyaknya pelabuhan tradisional.
Baca SelengkapnyaBea Cukai: Sumatera Titik Rawan Penyelundupa Beras
18 November 2015
Kasus penyelundupan beras selalu meningkat setiap tahunnya, terutama selama tiga tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBea dan Cukai Gagalkan Penyelundupan Beras dan Gula
27 Februari 2015
Ditemukan ratusan karung beras tanpa dokumen lengkap.
Baca SelengkapnyaStaf Bulog Ditangkap Saat Selundupkan 5 Ton Raskin
12 Maret 2014
Beras yang masih terbungkus zak bermerek Bulog hendak diganti dengan zak polos.
Baca SelengkapnyaBea-Cukai Tahan 800 Ton Beras Vietnam
7 Februari 2014
Beras itu diimpor oleh tiga perusahaan.
Baca Selengkapnya