Orang Tua Sandera Abu Sayyaf Ingin Ketemu Presiden Jokowi  

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 26 April 2016 20:45 WIB

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, memberikan keterangan kepada media terkait perkembangan upaya pembebasan 10 Warga Negara Indonesia (WNI) dari kelompok Abu Sayyaf di Filipina di Ruang Palapa, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 5 April 2016. Pemerintah mengutamakan opsi dialog dalam pembebasan 10 WNI tersebut. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Bekasi - Orang tua penumpang kapal tug boat Henri yang disandera kelompok militan di Filipina, Melati Ginting, berencana menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, akhir bulan ini. Mereka juga berencana menyambangi kantor Kementerian Luar Negeri.

"Saya lihat di TV, Abu Sayyaf mengeksekusi sandera," kata Melati Ginting, ibu dari Mohamad Aryanto Misnan. "Saya deg-degan, langsung lemas."

Aryanto Misnan merupakan satu dari sepuluh penumpang kapal tug boat Henri yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. Kedatangan Melati ke Istana Negara tak lain untuk menyampaikan perasaan seorang ibu yang anaknya menjadi sandera kelompok militan di Filipina kepada Presiden. "Setiap hari saya menangis memikirkan kondisi anak," ujar warga perumahan Taman Narogong Indah, Rawalumbu, Bekasi, ini.

Dia mengaku lemas setelah mendapat informasi melalui televisi bahwa kelompok Abu Sayyaf mengeksekusi sanderanya dari Kanada. Keluarga semakin tak tenang. Melati menuturkan setiap hari dia mencari informasi perkembangan proses pembebasan sandera melalui media online, cetak, dan elektronik.

Melati meminta pemerintah Indonesia segera membebaskan para sandera asal Indonesia, termasuk Kapten Ariyanto. "Anak saya sudah sepuluh hari lebih disandera," tuturnya.

Ia berharap tak ada masalah dengan anaknya selama ditawan, apalagi mendapat perlakukan kasar dari para milisi yang menyandera. Meski demikian, ia tetap kepikiran setiap hari ihwal kondisi anaknya di hutan Filipina. "Enggak bisa tidur, adiknya yang kecil setiap hari murung," ucapnya.

Kapal berbendera Indonesia kembali dibajak kelompok militan bersenjata Filipina di perairan perbatasan antara Filipina dan Malaysia pada 15 April lalu. Dari sepuluh anak buah kapal, empat orang masih disandera. Sebanyak sepuluh warga Indonesia juga disandera oleh kelompok Abu Sayyaf pada 26 Maret lalu dan hingga kini belum dibebaskan.

ADI WARSONO

Berita terkait

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

2 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

14 jam lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

17 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

19 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

20 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya