DPR Undang Bahas Kasus Sumber Waras, Ruki Cs Tidak Datang

Reporter

Selasa, 26 April 2016 14:34 WIB

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengunjungi Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat, Senin, 18 April 2016. Tempo/Danang

TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode Taufiequrachman Ruki cs tidak memenuhi undangan Panitia Kerja (Panja) Penegakan Hukum DPR.Mereka diundang untuk membahas kasus dugaan korupsi dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Sesuatu hal yang biasa salah satu mitra tidak hadir atau berhalangan," ujar Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, di Gedung Parlemen Senayan, Selasa, 26 April 2016.

Agus berujar, agenda rapat ini bisa saja ditangguhkan menjadi seusai masa reses anggota dewan Mei mendatang. "Sehingga akan disepakati waktu yang bisa dihadiri oleh kedua belah pihak," katanya.

Menurut Agus, ada berbagai kemungkinan pimpinan KPK era Ruki ini tak bisa hadir dalam rapat yang sudah diagendakan. "Bisa jadi ada kesibukan yang sangat tinggi, kemudian bisa juga dia betul-betul ingin mempelajari case ini," ujarnya.


Agus mengatakan yang terpenting adalah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak Dewan. "Kapan siapnya dan barangkali kalau memang tidak siap apa alasannya."

Pernyataan pembatalan kehadiran Ruki dan jajaran mantan pimpinan KPK lainnya disampaikan ke Sekretaris Komisi III DPR yang membidangi hukum. Pimpinan KPK yang diundang adalah Taufiequrachman Ruki, Adnan Pandu Praja, Zulkarnain, Johan Budi dan Indriyanto Seno Adji.

Sebelumnya, Ketua Komisi Hukum DPR Bambang Soesatyo menyampaikan alasan perlunya pemanggilan jajaran mantan pimpinan KPK itu. "Kita akan panggil KPK era Pak Ruki, karena KPK meminta audit BPK itu zaman beliau, pasti ada temuan yang cukup meyakinkan," ujar Bamsoet, sapaan akrabnya, di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 21 April 2016.

Kasus Sumber Waras diselidiki KPK pada 20 Agustus 2015. Kasus tersebut pertama kali mencuat dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan Jakarta atas laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta pada 2014. BPK Jakarta menganggap prosedur pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras menyalahi aturan. Soalnya, menurut BPK Jakarta harga lahan yang dibeli jauh lebih mahal, sehingga merugikan keuangan daerah sebesar Rp 191 miliar.

BPK RI pun melakukan audit ulang atas permintaan KPK. Gubernur Basuki Tjahaja Purnama diperiksa seharian oleh BPK RI pada 23 November 2015. Hasil audit investigasi itu diserahkan kepada KPK pada 7 Desember 2015. Belakangan, KPK menyatakan belum ditemukan indikasi pidana kasus itu.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

37 menit lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

4 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

5 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya