TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mengatakan pimpinan DPR sepakat membentuk tim pengkaji status Fahri Hamzah setelah dipecat dari keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera. Tim pengkaji berasal dari biro hukum DPR.
"Tim kajian akan bekerja tiga pekan dan hasilnya akan dibawa dalam rapat pimpinan berikutnya," kata Fadli di gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin, 25 April 2016. Fadli menuturkan tim kajian akan bekerja pada masa reses, yang dimulai pada akhir bulan ini. Hasil kerja tim diharapkan sudah dilaporkan pada awal masa persidangan berikutnya.
Tim biro hukum itu, kata Fadli, tak hanya mengkaji masalah pemecatan Fahri dari keanggotaan ataupun posisi di PKS. Mereka juga akan mengkaji keanggotaan Gamari Sutrisno di Komisi Pertahanan DPR. Gamari juga dipecat oleh PKS. Sampai kini, Fahri masih melawan pencopotannya oleh PKS itu melalui pengadilan.
Baca: Dipecat, Fahri Hamzah Minta PKS Tunggu Putusan Pengadilan
Fahri, kata Fadli, tetap menghadiri rapat pimpinan DPR, Senin pagi ini. Fadli memastikan tidak ada konflik kepentingan pembahasan nasib Fahri karena tetap mengacu pada peraturan dan tata tertib. Politikus Partai Gerindra ini berujar pergantian antarwaktu sejatinya bukan hal yang rumit. Tim kajian dibentuk untuk meminimalkan gugatan. "Dan menghasilkan output yang legal opinion," ucapnya.
Baca: Tak Diundang Milad PKS, Fahri Hadiri Pelantikan GP Ansor
Fadli menambahkan, gugatan ke pengadilan membuat Fahri masih bertahan sebagai Wakil Ketua DPR. Surat dari PKS tidak bisa ditindaklanjuti sampai ada putusan hukum yang final. "Semua ada aturan mainnya," tuturnya.
Fahri dipecat dari keanggotaan PKS berdasarkan surat keputusan bernomor 463/SKEP/DPP-PKS/1437 pada 1 April 2016. Ia dianggap melanggar ketertiban partai. PKS telah menunjuk Ledia Hanifa sebagai penggantinya di posisi pimpinan DPR. Sejak saat itu, Fahri tak lagi dilibatkan dalam sejumlah agenda resmi partai.
AHMAD FAIZ
Berita terkait
Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS
3 hari lalu
Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.
Baca SelengkapnyaPartai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu
4 hari lalu
Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaReaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur
26 hari lalu
Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?
Baca SelengkapnyaSaat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara
4 Maret 2024
Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?
Baca SelengkapnyaRespons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara
3 Maret 2024
Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU
Baca SelengkapnyaFahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan
2 Maret 2024
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold harus dihapuskan. Hal
Baca SelengkapnyaJika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?
18 Februari 2024
Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?
Baca SelengkapnyaFilm Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024
12 Februari 2024
Bagaimana dugaan permainan aturan KPU untuk meloloskan Partai Gelora yang diulas di film Dirty Vote?
Baca SelengkapnyaTimnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka
1 Februari 2024
Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka
Baca SelengkapnyaGanjar Janji Lanjutkan Pembangunan Jokowi tapi Tak Pakai Kacamata Kuda, Apa Artinya?
26 Desember 2023
Ganjar berjanji melanjutkan pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi bila menang dalam Pilpres 2024, tapi tak dengan kacamata kuda. Apa artinya?
Baca Selengkapnya