Bela Negara ala Pemerintah Bojonegoro  

Reporter

Sabtu, 23 April 2016 05:14 WIB

TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO, Bojonegoro - Apa konsep bela negara menurut Pemerintah Kabupaten Bojonegoro? Militerisme, indoktrinasi, atau mengangkat senjata? Tidak. “Bela negara itu identik dengan lima syarat,” ujar Bupati Bojonegoro Suyoto dalam diskusi bersama sejumlah pejabat dan lembaga swadaya masyarakat di Bojonegoro, Jumat, 22 April 2016.

Suyoto lalu menyebutkan lima syarat tersebut, yaitu daulat pangan, daulat energi, penegakan hak asasi manusia (HAM), mengelola bencana alam, dan demokratisasi. Lima konsep bela negara itu kini telah diterapkan di Bojonegoro dan relatif berjalan. Lima konsep inilah yang kemudian mengantarkan Kabupaten Bojonegoro terpilih mewakili Indonesia sebagai percontohan pemerintah daerah terbuka atau open government partnership (OGP).

Rencananya, lima konsep ini akan dideklarasikan bersama para pejabat tinggi negara, seperti Presiden Joko Widodo, para menteri, Kepala Kepolisian RI, Panglima TNI Angkatan Darat, dan para tokoh di Jawa Timur, di Stadion Letjen Sudirman, Kota Bojonegoro, pada 17 Mei 2016. “Kita akan mengundang Bapak Presiden,” ucapnya.

Suyoto kemudian menjelaskan lima syarat bela negara tersebut. Pertama terkait dengan Bojonegoro sebagai lumbung pangan. Konsep ini menawarkan betapa pentingnya ekonomi kemasyarakatan yang hidup dari garis pertanian. Artinya, jika pangan cukup di masyarakat, kemakmuran akan dekat.

Kedua, ujar Suyoto, Bojonegoro sebagai lumbung energi minyak dan gas bumi. Kebetulan di Kabupaten Bojonegoro banyak terdapat sumber minyak yang produksinya sekitar 20 persen dari total kebutuhan energi di bidang ini. Ketiga, berupaya mengelola bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor. “Jangan takut banjir. Tapi bagaimana banjir bisa dikelola,” tuturnya.

Syarat keempat, kata Bupati, terkait dengan penegakan HAM di Bojonegoro, yang diawali dari menyamakan persepsi dan keterbukaan. Sebab, untuk syarat ini, pemda ikut bekerja sama dengan kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan aktivis LSM. Para pimpinan lembaga diajak berdiskusi dan merumuskan kerja sama. “Pelan-pelan dan optimistis,” ucapnya.

Kelima, menurut Suyoto, demokratisasi tidak berarti masyarakat bebas bersuara dan mengkritik pemerintah. Tapi sebaliknya, bagaimana alam keterbukaan sekarang ini bisa dikelola dengan baik. Sinergi antara pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat akan melahirkan kemanfaatannya.

Suyoto mencontohkan, di Bojonegoro, ada namanya Dialog Jumat. Dialog yang dilakukan di Pendapa Kabupaten Bojonegoro tiap Jumat ini terbuka untuk umum, mulai pelajar, mahasiswa, tokoh masyarakat, LSM, hingga petani. Mereka bisa berbicara terbuka dan bahkan mengkritik pemerintah langsung soal jalan rusak, saluran tersumbat, atau layanan publik lain. Selanjutnya pemerintah langsung menjawab dan tentu mencari solusinya. “Saya kira ini sangat demokratis,” ujarnya.

Jadi, tutur Suyoto, wajar jika konsep yang dibangun Pemkab Bojonegoro selama enam-tujuh tahun silam membuahkan hasil. “Dan kita terpilih mewakili pemerintah yang terbuka,” katanya.

Joko Purwanto, pegiat LSM di Bojonegoro, menyatakan konsep yang ditawarkan Pemkab Bojonegoro sangat rasional. Dia menyebutkan Kabupaten Bojonegoro pada 10-12 tahun silam adalah daerah miskin di Jawa Timur, tapi kini menjadi daerah maju. Itu terlihat dari peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Bojonegoro, dari sekitar Rp 850 miliar pada 2008 menjadi Rp 3,4 triliun saat ini. “Dan yang kami bangga, Bojonegoro menjadi percontohan pemerintahan yang terbuka,” ucapnya.

SUJATMIKO




Berita terkait

Bamsoet Tegaskan FKPPI Harus Mampu Menjaga Pemilu Damai

21 Januari 2024

Bamsoet Tegaskan FKPPI Harus Mampu Menjaga Pemilu Damai

Bamsoet menegaskan peran Front Keadilan Pemuda dan Pemudi Indonesia (FKPPI) sebagai bagian integral dari bela negara, yang harus mampu menjaga kelancaran Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Bela Negara Tak Bisa Dipisahkan Peran Sjafruddin Prawiranegara Presiden PDRI yang Dilupakan

19 Desember 2023

Hari Bela Negara Tak Bisa Dipisahkan Peran Sjafruddin Prawiranegara Presiden PDRI yang Dilupakan

Ditetapkannya Hari Bela Negara tak bisa dipisahkan dari peran Sjafruddin Prawiranegara Presiden Indonesia saat PDRI.

Baca Selengkapnya

SBY Tetapkan 19 Desember Hari Bela Negara, Apa Alasannya?

19 Desember 2023

SBY Tetapkan 19 Desember Hari Bela Negara, Apa Alasannya?

Peringatan Hari Bela Negara ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono untuk mengenang jasa-jasa pahlawan dalam mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia pada 19 Desember 1948

Baca Selengkapnya

3 Abad Lebih Kabupaten Bojonegoro, Ini Deretan 7 Kuliner Khasnya Wajib Dicicipi

21 Oktober 2023

3 Abad Lebih Kabupaten Bojonegoro, Ini Deretan 7 Kuliner Khasnya Wajib Dicicipi

Kabupaten Bojonegoro punya hari jadi pada 20 Oktober 1677 silam, atau genap berusia 346 tahun. Ini kuliner yang wajib dicicipi jika mengunjunginya.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Bojonegoro Menapaki 346 Tahun, Berikut 6 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi

20 Oktober 2023

Kabupaten Bojonegoro Menapaki 346 Tahun, Berikut 6 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi

Kabupaten Bojonegoro juga memiliki sejarah, kuliner, dan sumber daya alam melimpah yang banyak dijadikan sebagai obyek pariwisata.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Empat Pilar MPR dan Bela Negara Saling Menguatkan

1 Agustus 2023

Bamsoet: Empat Pilar MPR dan Bela Negara Saling Menguatkan

Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, dan sumber etika moral memberikan nafas sekaligus arah tujuan dalam upaya bela negara

Baca Selengkapnya

UGM Gelar Pelatihan Bela Negara, Apa Saja yang Dipelajari?

7 Desember 2022

UGM Gelar Pelatihan Bela Negara, Apa Saja yang Dipelajari?

Bela negara dari UGM ini diikuti oleh mahasiswa afirmasi asal Papua dan Papua Barat yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi sekitar DIY.

Baca Selengkapnya

Rektor: UI Siap Jalankan Program Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara

3 Desember 2022

Rektor: UI Siap Jalankan Program Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara

Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro menyatakan kesiapannya dalam menjalankan program yang diluncurkan pemerintah itu.

Baca Selengkapnya

Bulog Gandeng Pemkab Bondowoso dan Bojonegoro Ciptakan Ekosistem Pangan Kondusif

3 November 2022

Bulog Gandeng Pemkab Bondowoso dan Bojonegoro Ciptakan Ekosistem Pangan Kondusif

Kerja sama ini terkait penyediaan, pendistribusian dan stabilisasi produk pangan di dua wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

9 Negara yang Memberlakukan Bela Negara Pasca-Perang Dunia II

28 September 2022

9 Negara yang Memberlakukan Bela Negara Pasca-Perang Dunia II

Yang teranyar adalah bela negara ala Presiden Putin, rakyat diminta terlibat dalam perang menyerang Ukraina. Perintah ini banyak ditolak warga.

Baca Selengkapnya