980 Peraturan Daerah Bersifat Diskriminatif terhadap Perempuan  

Reporter

Kamis, 21 April 2016 11:28 WIB

Tampilan google pada Hari Kartini. google.com

TEMPO.CO, Surabaya - Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengatakan sekitar 980 peraturan daerah (perda) di seluruh Indonesia bersifat diskriminatif dalam soal gender, terutama terhadap perempuan.

Menurut Eva, jumlah perda yang diskriminatif terhadap kaum perempuan itu berdasarkan temuan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan). "Pemerintah seharusnya menghapus perda-perda diskriminatif itu," kata Eva ketika dihubungi Tempo, Kamis, 21 April 2016. Eva diwawancarai ihwal perlindungan terhadap perempuan berkaitan dengan peringatan Hari Kartini.

Eva menjelaskan, perda yang diskriminatif itu kebanyakan berkaitan dengan perempuan atas nama agama dan moralitas. Dalam perda itu diatur tata cara berpakaian perempuan hingga pembatasan jam malam bagi perempuan.

Menurut Eva, dari yang diuraikan dalam perda-perda diskriminatif itu, diketahui banyak daerah yang terlalu mengatur cara berpakaian perempuan. “Paling banyak di Jawa Barat," ujarnya.

Ihwal perda yang mengatur pembatasan jam malam bagi perempuan di antaranya di Tangerang. Dalam perda tersebut ditentukan setiap perempuan harus berada di rumahnya masing-masing paling lambat pukul 22.00 WIB. Jika ditemukan perempuan yang belum berada di rumahnya setelah jam itu, ditangkap. “Bagaimana kalau ada perempuan yang baru pulang ke rumah di atas jam itu karena harus bekerja lembur? apakah juga harus ditangkap?” ucap Eva.

Selain mengkritik perda yang bersifat diskriminatif terhadap perempuan, Eva mengatakan peringatan Hari Kartini harus dijadikan momentum bagi peningkatan kualitas perempuan, baik dari sisi eksternal maupun internal. Dari sisi eksternal, kata Eva, pemerintah atau masyarakat harus menciptakan kondisi yang memungkinkan perempuan untuk maju. Sedangkan secara internal, perempuan harus berani menjadi partner yang setara dengan laki-laki. “Perempuan harus lebih produktif," tuturnya.

Perempuan, menurut Eva, jangan selalu hanya dipusingkan oleh urusan rumah tangga. Perempuan sebagai istri harus bisa membagi peran dengan laki-laki yang menjadi suaminya untuk dapat mengerjakan urusan rumah tangga. "Beban rumah tangga jangan ditanggung sendiri oleh istri. Suruh suami ikut mengurus rumah tangga."

EDWIN FAJERIAL



Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

3 jam lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

1 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

4 hari lalu

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

27 persen perempuan sebagai pimpinan puncak perusahaan.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

4 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

4 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

6 hari lalu

Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

Film-film yang menggambarkan perjuangan R.A Kartini

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

6 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

6 hari lalu

Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

Potongan-potongan surat RA Kartini yang menunjukan perjuangan wanita

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

6 hari lalu

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.

Baca Selengkapnya