Punya Bandara Internasional Baru, DIY Tak Terima PAD

Reporter

Rabu, 20 April 2016 23:02 WIB

Petugas Badan Petanahan Nasional (BPN) membawa alat bernama Continuously Operating Satelite (CORS) yang akan digunakan untuk mengukur lahan yang akan dijadikan bandara di Pedukuhan Kalirejo, Glagah, Kulonprogo, Yogyakarta, 16 Desember 2015. Warga mengajukan beberapa persyaratan pengukuran, salah satunya pengukuran harus disaksikan pemilik lahan yang berbatasan dengan lahan yang hendak diukur. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah DIY terancam tidak mendapat pemasukan pendapatan asli daerah (PAD) dari pembangunan bandar udara baru yang direncanakan di pesisir selatan Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo. Lantaran pemerintah DIY hanya berperan sebagai fasilitator dan regulator, sedangkan operator dan eksekutor adalah PT Angkasa Pura I.

“Ya. Tapi peluang menanam saham kan bisa dengan cara lain, misalnya ada aset yang dimanfaatkan,” kata Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan DIY Gatot Saptadi saat ditemui di Kepatihan Yogyakarta, Rabu, 20 April 2016.

Gatot mencontohkan aset yang dimaksud adalah pembangunan terminal kargo atau very important person (VIP) room. Dia mencontohkan model pembangunan sarana oleh pemerintah DIY yang dikelola Angkasa Pura adalah lahan parkir di Bandara Adisutjipto di Sleman. Pemerintah DIY mendapatkan pemasukan Rp 800 juta per tahun dari hasil pengelolaan lahan parkir.

“Tapi kalau pembangunan bandara (Kulon Progo) memang Angkasa Pura semua. GVK tidak jadi (Grama Vikash Kendra Power & Infrastructure, investor asal Mumbai, India),” kata Gatot.

Dia pun optimistis keuntungan didapatkan dari dampak pembangunan bandara yang berupa peningkatan perekonomian dan pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat. Dia mencontohkan, bandara baru akan menggaet wisatawan ke wilayah DIY lebih banyak lagi. “Itu nanti. Bandara saja belum dibangun,” kata Gatot yang belum bisa menjelaskan konsep pembangunan perekonomian bagi warga terdampak bandara.

Dia berdalih, saat ini fokus pada appraisal (penghitungan nilai ganti rugi) dan penyiapan relokasi. Penandatanganan kontrak appraisal baru dilakukan pada 22 April 2016. Kemudian dilanjutkan dengan pengumuman nilai ganti rugi dan dilanjutkan musyawarah dengan 518 kepala keluarga yang terdampak. Sedangkan lokasi relokasi direncanakan menggunakan tanah kas desa dan tanah Pakualaman. “Tanah kas desa untuk ganti rugi lahan pertanian. Kalau tanah Pakualaman untuk hunian,” kata Gatot.

Implikasinya, warga terdampak tidak bisa mempunyai hak milik atas kedua tanah tersebut. Penggunaan tanah kas desa hanya sebatas hak guna lahan atau sewa, sedangkan tanah Pakualaman dengan sistem Magersari (sewa tanah).

Anggota Komisi C DPRD DIY, Huda Tri Yudiana meragukan optimisme pemerintah DIY yang menyatakan bandara baru bisa meningkatkan kesejahteraan warga terdampak. Lantaran sampai saat ini belum ada konsep yang jelas berkaitan dengan ganti rugi, baik benda bergerak maupun tidak bergerak, juga relokasi bagi warga.

“Kalau memang sudah jelas lokasi relokasinya, mana? Kami akan ke sana,” kata Huda saat ditemui Tempo di ruang Fraksi PKS DPRD DIY, Rabu, 20 April 2016. Komisi C berencana akan menemui pihak PT Angkasa Pura I di Jakarta. “Karena yang bisa menjelaskan itu Angkasa Pura yang di Jakarta, bukan di sini,” kata Huda.

PITO AGUSTIN RUDIANA


Berita terkait

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

7 jam lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

8 jam lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

17 jam lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

1 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

2 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

2 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

2 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

2 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya