DPR Akan Libatkan Eks Pemimpin KPK untuk Kasus Sumber Waras  

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 19 April 2016 18:22 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok usai menjalani pemeriksaan terkait kasus pembelian lahan RS Sumber Waras, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, 12 April 2016. Tempo/Ghoida Rahmah

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat akan memanggil eks pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi, Taufiequrachman Ruki. Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Desmond Junaedi Mahesa mengatakan Ruki akan diminta memperjelas masalah kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Jadi audit dari BPK bukan inisiatif sendiri, melainkan permintaan KPK," kata Desmond dalam konferensi pers di kantor BPK, Selasa, 19 April 2016. Kata Desmond, Ruki dipanggil atas dasar hasil pertemuan antara Komisi Hukum dan petinggi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Selasa, 19 April 2016. Dalam pertemuan, BPK menyebut KPK-lah yang meminta audit investigasi.

Politikus asal Partai Demokrat, Benny Kabur Harman, akan menanyakan bagaimana audit BPK tersebut dilakukan. Alasannya, BPK menemukan ada penyimpangan proses penjualan tanah RS Sumber Waras, baik administratif maupun hukum. "Kami menyerahkan sepenuhnya kepada KPK untuk menindaklanjuti," ujar Benny.

Meski akan memanggil Ruki, Komisi Hukum belum perlu meminta keterangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Berkali-kali Ahok menegaskan bahwa tidak ada kesalahan dalam pembelian lahan Sumber Waras. Ia bahkan menuding hasil audit BPK ngaco.

Benny menegaskan, BPK mengaudit secara profesional dan tidak ada unsur pesanan atau proaktif BPK. Komisi saat ini menunggu tindak lanjut dari KPK atas audit yang telah diserahkan.

Sekitar sepuluh anggota Komisi Hukum siang tadi bertemu BPK membahas mengenai persoalan posisi Sumber Waras dalam konteks audit investigasi. Komisi Hukum DPR masih memperdalam hasil audit guna mengkonfirmasi data yang sebenarnya. Pertemuan ini berlangsung tertutup sekitar tiga jam lamanya.

Kunjungan Komisi Hukum ke BPK, kata Desmond, sekaligus menindaklanjuti pengaduan masyarakat. "Maka kami mengadakan rapat konsultasi dengan BPK berkenaan dengan kasus itu (Sumber Waras)," tuturnya.

Selain membahas Sumber Waras, mereka akan menanyakan kasus-kasus hasil audit BPK dalam tiga tahun terakhir yang masih belum ditindaklanjuti instansi terkait.

AHMAD FAIZ


Berita terkait

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

1 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

1 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

2 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

2 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

2 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

2 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

2 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

3 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya