Terdakwa: Anggota Dewan Hingga Wartawan Kebagian Dana BPJS

Reporter

Senin, 18 April 2016 23:02 WIB

Suasana sidang kasus dugaan korupsi BPJS Subang di Pengadilan Tipikor Bandung, 11 April 2016. Jaksa penuntut umum D sebelumnya ditangkap KPK, sehingga tuntutan dibacakan Jaksa Intan. TEMPO/Iqbal Tawakal

TEMPO.CO, Bandung - Terdakwa korupsi dana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kabupaten Subang, Budi Subiantoro mengatakan, uang hasil menyunat anggaran BPJS Kabupaten Subang tahun 2014, mengalir ke saku-saku para pejabat Subang. Uang tersebut dijadikan bancakan dan turut dinikmati oleh Kepala Kejaksaan Negeri Subang, anggota DPRD, anggota LSM hingga ke wartawan.

"Ini berdasarkan fakta persidangan dari keterangan saksi-saksi dan terdakwa. Kami tidak asal sebut atas asumsi kami. Rinciannya ada. Kami juga sudah menggali dari BPK dan BPKP," ujar kuasa hukum Budi, Andi Rohandi seusai menjalani sidang pledoi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung, Senin, 18 April 2016.

Ia mengatakan, dana BPJS tahun 2014 tersebut terpaksa digunakan untuk menutupi APBD Kabupaten Subang yang habis. Andi mengatakan, duit APBD yang diperuntukan untuk layanan kesehatan masyarakat Subang tersebut diduga raib setelah digunakan oleh Bupati Subang Ojang Suhandi untuk membuat villa di kawasan Sagala Herang dan Cinangsih.

"Yang jelas, yang kami temukan dalam persidangan, berdasarkan kesaksian saudara Suhendi (Bendahara Dinkes Subang) mengatakan, APBD tahun 2014 habis. Yang salah satunya digunakan untuk membangun vila di Sagala Herang dan Cinagsih," ujarnya.

Akibat uang APBD Kabupaten Subang untuk dana kesehatan tersebut habis, Andi mengatakan, kliennya dan Jajang Abdul Kholik selaku Kepala Bidamg Layanan Kesehatan Dinkes Subang berinisiatif menutupi dana kesehatan masyarakat Subang menggunakan uang BPJS.

"APBD ditutup dengan potongan-potongan karyawan untuk pinjaman ke bank. Potongan pinjaman ke bank yang sudah jatuh tempo itu ditutup oleh JKN (dana BPJS)," kata dia.

Andi pun mengatakan, uang hasil korupsi BPJS tersebut pun digunakan untuk 'mengamankan' pihak-pihak yang telah mengendus praktik rasuah tersebut. Salah satunya, digunakan untuk memberi uang terhadap Kepala Kejari Subang, wartawan, LSM dan anggota dewan. "Ada yang digunakan untuk konsultasi dengan dewan. Meskipun kecil cuma Rp 30 juta," ujar Andi.

Pada tahun 2014, pemerintah pusat menggelontorkan dana untuk operasional BPJS di Kabupaten Subang sebesar Rp 41 miliar. Uang tersebut diperuntukan bagi operasional layanan BPJS masyarakat Kabupaten Subang. Namun, dalam praktiknya, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan menemukan kerugian negara sebesar Rp 4,7 miliar. Namun, dalam fakta di persidangan, negara hanya merugi sebesar Rp 2,6 miliar.

Kasus dugaan korupsi dana APBD Kabupaten Subang tersebut tengah disidik oleh Badan Reserese Kriminal Mabes Polri. Namun, hingga saat ini belum ada pihak yang menjadi tersangka dalam kasus tersebut.

Adapun, akibat kasus tersebut Komisi Pemberantasan Korupsi telah menangangkap tangan Bupati Subang Ojang Suhendi, dan dua jaksa penuntut umum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat. Mereka telah dijadikan tersangka lantaran dugaan kasus suap.

Sementara itu, dua terdakwa kasus korupsi BPJS Kabupaten Subang, mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Budi Subiantoro dan mantan Kepala Bidang Layanan Kesehatan Dinkes Subang Jajang Abdul Kholik, hanya dituntut dua tahun penjara oleh jaksa penuntut umum dari Kejati Jabar.

IQBAL T. LAZUARDI S.

Berita terkait

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

2 hari lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

2 hari lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

10 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

20 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

25 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

30 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

56 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya