JK Sebut Pemulangan Samadikun Tunggu Waktu

Reporter

Senin, 18 April 2016 22:19 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah masih terus mengupayakan pemulangan buron kasus Likuiditas Bank Indonesia Samadikun Hartono. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui pemulangan Samadikun butuh proses.

"Semuanya selalu melalui proses. Bayangkan ini kan sudah puluhan tahun, baru ketemu, 10 tahunlah bahkan, ya otomatis ada prosesnya," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 18 April 2016.

Kalla mengatakan Indonesia punya perjanjian ekstradisi dengan Cina. Karena itu, pemulangan Samadikun hanya masalah waktu saja karena saat ini aparat pemerintah tengah berupaya memulangkan Samadikun.

"Tinggal proses saja kan, semua begitu, tentu ada persyaratan yang harus dipenuhi kedua belah pihak," kata Kalla.

Jaksa Agung Muhammad Prasetyo melaporkan perkembangan upaya pemulangan Samadikun ke Kalla. Prasetyo mengatakan pemulangan pria yang telah buron 13 tahun itu tidak sederhana karena melibatkan pemerintah Cina yang merupakan negara berdaulat.

"Hanya permasalahannya, kami minta buron warga negara kita yang melakukan kejahatan di negara kita dan ketemu di Cina. Kami berharap mereka menyerahkan pada kami," kata Prasetyo, Senin, 18 April 2016, seusai bertemu Kalla.

Dalam laporannya, Prasetyo mengatakan pihaknya terus berkomunikasi intensif dengan Kepala BIN Sutiyoso untuk pemulangan Samadikun. Saat ini, salah satu deputi BIN sedang berada di Cina. Proses pemulangan saat ini dibahas lebih intensif dengan Cina.

"Karena saya katakan menangkap buron di negara sendiri dan negara asing kan berbeda, ada prosedurnya, ada prosesnya. Nah itu yang harus kita clear-kan," kata Prasetyo.

Pemulangan Samadikun itu melibatkan Kementerian Luar Negeri, BIN, dan Kejaksaan Agung. Pemulangan itu membutuhkan waktu karena menyangkut masalah diplomasi. "Persoalannya sekarang tidak sesederhana itu, ya, kami berharap secepatnya dipulangkan," kata Prasetyo.

Samadikun ditangkap tim pemburu koruptor Indonesia yang bekerja sama dengan Interpol pada 14 April di Shanghai, Cina. Dia adalah mantan Komisaris Utama PT Bank Mandiri yang telah menjadi buronan selama 13 tahun. Dia divonis bersalah dalam kasus penyalahgunaan BLBI yang dikucurkan pada Bank Modern saat krisis finansial 1998. Kerugian negara mencapai Rp 169 miliar.

AMIRULLAH

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

8 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

10 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

12 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

12 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

23 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

23 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

23 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

24 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

24 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

42 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya