Karawang Tolak Pekerja dari Luar Daerah

Reporter

Kamis, 14 April 2016 06:08 WIB

Seorang aktivis perempuan, pejuang HAM dan buruh dengan kostum unik saat berunjuk rasa memperingati Hari Perempuan Sedunia di depan Istana Merdeka, Jakarta, 8 Maret 2016. Aksi peringatan tersebut untuk memperjuangkan kebebasan perempuan Indonesia dari kemiskinan, kekerasan seksual, driskriminasi kebebasan berpendapat dan berekspresi, serta berkeyakinan berbeda. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kabupaten Karawang berencana mempersulit para pencari kerja yang berasal dari luar daerah untuk bekerja di pabrik-pabrik di Karawang. Ahmad Suroto, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang menyatakan, hal itu dilakukan untuk memberi peluang kepada putera daerah Karawang, bekerja di tanah kelahirannya sendiri.

Mulai tahun ini, Suroto mendorong perusahaan untuk memperketat persyaratan. Ia mengatakan, hanya pelamar ber-KTP Karawang yang bisa diterima bekerja. "Bukan hanya KTP Karawang, kami juga berencana memperketat persyaratan. Perusahaan hanya menerima pelamar yang benar-benar lahir di Karawang. Pembuktiannya lewat akta kelahiran dan kartu keluarga," ujar Suroto, saat ditemui Tempo di Gedung Singaperbangsa Karawang, Rabu, 13 April 2016.

Disnakertrans mencatat, setiap tahun, angka pengangguran di Karawang selalu bertambah 1 sampai 2 persen. Suroto mengatakan, pada akhir 2015, sebanyak 114 ribu lebih pengangguran terbuka di Kabupaten Karawang. Setiap tahun terjadi tren penambahan jumlah pengangguran sebanyak 15 ribu orang.

Menurut Suroto, hal itu terjadi karena perusahaan amat rendah salam menyerap para pekerja asal Karawang. "Setiap tahun, perusahaan hanya menyerap 8 sampai 10 persen dari angkatan kerja Karawang. Hal ini disebabkan oleh rendahnya keterampilan, meningkatnya migran, dan bertambahnya perusahaan asing," kata Suroto.

Hal itu bukan tanpa alasan, Menurut Suroto, para pengusaha sering mengeluhkan kualitas tenaga kerja asli Karawang. Ia mengaku sering mendapat keluhan dari pengusaha ihwal pekerja asal Karawang. "Ada sitgma negatif pada buruh asal Karawang. Mereka dikenal males, sering mengeluh, lemes, sedikit-sedikit berhenti kerja," ucap Suroto.

Stigma negatif soal rendahnya kualitas tenaga kerja asal Karawang, kata Suroto menyebabkan warga asli Karawang sulit diterima bekerja. "Bukan rahasia umum, jika selama ini, perusahaan lebih menyukai pekerja asal Jawa Tengah atau Jawa Timur dibanding pekerja Karawang," tuturnya.

Karena berdampak buruk pada masyarakat, Pemda Karawang mengeluarkan Peraturan Daerah Ketenagakerjaan. Perda nomor 1 tahun 2011 itu mewajibkan perusahaan untuk lebih banyak mempekerjakan pekerja asal Karawang dibanding luar daerah."Dengan rasio 40 berbanding 60 persen,"

Kebijakan itu, kata Suroto, akan terus dilakukan, supaya jumlah pekerja asli daerah di Karawang tidak selalu keok. "Bayangkan saja, dari total 327 ribu pekerja. Putera daerah hanya 27 persen," kata dia.

Suroto hakul yakin, akan menerapkan aturan itu sampai muncul angka keseimbangan. "Kalau perlu, kita akan menerapkan aturan ketat itu sampai ada stigma, orang Jawa males cari kerja di Karawang karena dipersulit," ucap Suroto.

HISYAM LUTHFIANA

Berita terkait

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

4 Maret 2024

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

KPU Karawang menemukan bukti dan pengakuan terjadinya pemindahan perolehan suara dari satu caleg ke caleg lainnya.

Baca Selengkapnya

Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

14 Januari 2024

Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

Pemerintah dan polisi terus menekan penggunaan knalpot brong di Kabupaten Karawang.

Baca Selengkapnya

UMK 2024 Kota Bekasi Rp 5,34 Juta Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Karawang

30 November 2023

UMK 2024 Kota Bekasi Rp 5,34 Juta Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Karawang

UMK Bekasi sebesar Rp 5.34 juta mengalahkan UMK Karawang yang selama ini selalu memecahkan rekor menjadi upah minimum tertinggi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

31 Oktober 2023

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java membantu sekelompok masyarakat pesisir Karawang membuat daratan dan menyelamatkan desa dari abrasi

Baca Selengkapnya

Polres Karawang Periksa Pejabat Pemkab yang Diduga Aniaya Wartawan

28 September 2022

Polres Karawang Periksa Pejabat Pemkab yang Diduga Aniaya Wartawan

Dua orang wartawan diduga dianiaya dan disekap oleh pejabat di Pemerintahan Kabupaten Karawang

Baca Selengkapnya

Bupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan

24 Januari 2022

Bupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan

Setidaknya ada tujuh buah dugaan perbudakan yang dilakukan oleh Terbit kepada pekerja yang menggarap kebun sawit miliknya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Kampus Unsika Karawang Jalan Terus Seiring Dugaan Korupsi Disidik

29 Agustus 2021

Pembangunan Kampus Unsika Karawang Jalan Terus Seiring Dugaan Korupsi Disidik

Kepala Kejaksaan Negeri Karawang Martha Parulina Berliana sebelumnya menyampaikan pihaknya hingga kini masih mendalami kasus dugaan korupsi itu.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Karawang Tembus 19.474 Orang, 642 Meninggal

30 Mei 2021

Kasus Covid-19 di Karawang Tembus 19.474 Orang, 642 Meninggal

Sesuai dengan data Dinas Kesehatan Karawang, hingga Sabtu malam, 29 Mei 2021 jumlah kumulatif kasus Covid-19 mencapai 19.474.

Baca Selengkapnya

Karawang Tak Lagi Sediakan Hotel Buat Lokasi Isolasi Pasien Covid-19, Sebab...

26 Mei 2021

Karawang Tak Lagi Sediakan Hotel Buat Lokasi Isolasi Pasien Covid-19, Sebab...

Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tidak lagi menyediakan hotel sebagai tempat isolasi bagi para pasien Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peziarah Gunung Sanggabuana Karawang Izin ke Toilet Lalu Hilang

21 Mei 2021

Peziarah Gunung Sanggabuana Karawang Izin ke Toilet Lalu Hilang

Seorang peziarah makam Ki Sapujagat di Gunung Sanggabuana, Kabupaten Karawang, hilang selama hampir 24 jam. DItemukan di jurang.

Baca Selengkapnya