Harimau Mati Lagi, KBS Tunggu Hasil Laboratorium

Reporter

Selasa, 12 April 2016 17:47 WIB

Seekor harimau Sumatera jantan muda beristirahat berjalan di kandang barunya yang seharga Rp 225,4 miliar di kebun binatang San Diego Wild Animal Park, San Pasqual Valley, Amerika Serikat (21/5). REUTERS/Mike Blake

TEMPO.CO, Surabaya - Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) masih menunggu hasil uji laboratorium ihwal kematian harimau jantan Sumatera bernama Rama. Pasalnya, uji laboratorium Histophatologi baru akan keluar sekitar 3-4 minggu ke depan. “Agak lama karena yang ditelisik adalah jaringan dari organ,” kata pejabat sementara Direktur Utama KBS Aschta Boestani Tajuddin kepada Tempo, Selasa, 12 April 2016.

Menurut Aschta, hasil otopsi menunjukkan harimau jantan itu gagal jantung. Untuk membuktikannya, maka beberapa organ seperti jantung, lever, dan organ-organ lain yang mencurigakan dijadikan sampel. “Jadi yang dilihat nanti sel dan struktur dari sampel-sampel itu,” tuturnya.

Jantung diuji laboratorium karena memang terlihat ada pembengkakan, yang biasanya tebal berubah menjadi kendor dan tipis. Bahkan, dalam medical record-nya, harimau Rama diklaim memiliki kelainan jantung. "Makanya, kalau memberikan dosis pasti selalu dengan dosis rendah,” ujarnya.

Aschta juga memastikan pendataan dan pemeriksaan kesehatan satwa secara menyeluruh menjadi program utama pembenahan KBS. Meski begitu, masih banyak satwa yang mengalami gangguan kesehatan. “Kalau pendataan dan pemeriksaan kami gelar rutin karena itu program utama.”

Dengan matinya Rama, KBS hanya mengoleksi sembilan harimau Sumatera, yang terdiri atas enam betina dan tiga jantan. Rama mati pada Minggu, 10 April 2016, pukul 18.10. Ia mendapat perawatan intensif sejak 28 Maret 2016. Saat itu, nafsu makan Rama menurun serta terlihat gejala muntah dan batuk-batuk setelah makan.

Sebelum mati, Rama sempat dibius setengah dosis sekitar pukul 09.30. Kala itu, Rama dibersihkan karang giginya serta diobati sariawan dan luka di bawah dagu sebelah kiri. Selain itu, Rama sempat diinfus sebelum mati, tapi dicabut. Kemudian Rama mulai tidak mau makan dan minum, bahkan pergerakan napasnya sudah tidak beraturan dan akhirnya mati pukul 18.10.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Berita terkait

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

5 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

7 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

21 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

41 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.

Baca Selengkapnya

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

12 Januari 2024

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

Puluhan ribu umat Kristiani memeriahkan malam Natal di Taman Surya

Baca Selengkapnya

Ada Beasiswa Gandeng Kampus Top Jatim, Mengapa Banyak yang Tak Memanfaatkan?

6 November 2023

Ada Beasiswa Gandeng Kampus Top Jatim, Mengapa Banyak yang Tak Memanfaatkan?

Pimpinan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat menjalankan program unggulan Beasiswa Pemuda Tangguh untuk jenjang SMA.

Baca Selengkapnya