Warga Lombok Tuntut Penutupan Jalur Perdagangan Australia
Reporter
Editor
Jumat, 7 April 2006 13:57 WIB
TEMPO Interaktif, Mataram:Lebih dari seratus warga Lombok, Nusa Tenggara Barat, berunjuk rasa di kantor Pemerintah NTB, pagi tadi. Mereka menuntut pemerintah menutup Selat Lombok sebagai jalur perdagangan kapal-kapal Australia. Tuntutan itu sebagai bentuk protes atas pemberian visa terhadap sejumlah warga Papua oleh Pemerintah Australia.Aliansi Masyarakat Untuk Kedaulatan RI (AMUK-RI), demikian mereka menamakan diri, datang menggunakan truk. Spanduk dan poster berisi kecaman, seperti "Singkirkan Australia dari Indonesia", "Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Australia" dibentangkan di halaman kantor gubernur. Massa menyanyikan lagu Indonesia Raya diiringi musik tradisional Lombok, Gendang Beleq.Haeruman Wadi, koordinator aksi, dalam orasinya mengatakan selain pemutusan hubungan diplomatik, pemerintah harus segera memblokade Selat Lombok yang sering dilalui kapal-kapal dagang Australia. Menurutnya, Negeri Kangguru itu tak sekali mengganggu kedaulatan RI. "Selain Papua, mereka juga ikut campur urusan di Timor Timur," ucapnya.Menurut Haeruman, jika Selat Lombok ditutup, dipastikan perdagangan Australia akan terganggu. Komoditi Australia yang diangkut ke Cina, hampir 80 persen melalui selat yang terletak antara Pulau Lombok dan Bali itu.hairul anwar
