Disandera Teroris Abu Sayyaf, Ini Kata Keluarga Rinaldi

Reporter

Rabu, 30 Maret 2016 10:46 WIB

Foto dokumen kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. Kelompok yang mengklaim berafiliasi dengan ISIS ini menuntut uang tebusan bagi 10 WNI awak kapal Brahma 12. AP

TEMPO.CO, Makassar - Warga Jalan Tinumbu Lorong 132 J Nomor 12, Kelurahan Layang Kecamatan Bontoala, Makassar, Rinaldi, 25 tahun, merupakan satu dari 10 warga negara Indonesia yang disandera militan Abu Sayyaf. Tante Rinaldi, Hamsyar, 47, yang ditemui Tempo di rumahnya, berharap pemerintah melakukan upaya terbaik dan mengembalikan kemenakannya dalam kondisi selamat.

"Semoga dia bisa kembali dengan selamat. Saya serahkan sepenuhnya kepada pemerintah," kata Hamsyar, Rabu, 30 Maret 2016.

Rinaldi merupakan anak buah kapal (ABK) Brahma 12. Ia menjadi ABK kapal rute luar negeri sejak Januari 2016. Sebelumnya, ia merupakan ABK kapal dalam negeri, yakni di Kalimantan. "Desember 2015 pulang dari Kalimantan melanjutkan sekolahnya di Pelatihan Ilmu Pelayaran Barombong, Makassar. Setelah sekolah dan dapat sertifikat baru, Januari kemarin dapat kerja di kapal luar negeri. Sebelumnya, cuma di Kalimantan," tutur Hamsyar.

Sebelum berangkat berlayar pada Januari lalu, menurut Hamsyar, Naldi, sapaan akrab Rinaldi, sempat berpesan agar anak sulungnya (sepupu Naldi), Parwansyah, 19, disekolahkan di sekolah pelayaran. "Karena katanya gajinya besar, dia bilang itu sama suami saya sebelum berangkat," ucap ibu tiga anak ini.

Hamsyar mendapat kabar soal kapal yang ditumpangi kemenakannya disandera teroris sejak 26 Maret 2016. Kabar itu diterima dari sambungan telepon ayah Rinaldi, Amiruddin, yang tinggal di Wotu, Luwu Timur. "Katanya, kapal Naldi (sapaan akrab Rinaldi) dibajak sama teroris. Saya disuruh mengabari semua keluarga dan disuruh mendoakan agar selamat," tutur Hamsyar.

Hamsyar mengisahkan, sejak tamat SMA pada 2009, Rinaldi datang ke Makassar dan tinggal di rumahnya. Kedatangan Rinaldi, menurut Hamsyar, untuk mengubah hidupnya. Sebab, di Wotu, ia tidak kerja apa-apa. Apalagi orang tuanya tidak memiliki pekerjaan tetap. "Dia ingin mengubah hidupnya, makanya dititipkan sama bapaknya di rumah agar dapat kerja," ujar Hamsyar.

Sebelum sekolah di PIP Barombong, Naldi sempat bekerja sebagai sales promotion boy (SPB) di salah satu pusat perbelanjaan di Makassar. Sebagai SPB, Naldi tidak terlalu bergaul dengan tetangga sekitar. "Kerjanya banyak di luar," ucap Hamsyar.

Hamsyar mengatakan Naldi merupakan anak yang pendiam dan jarang cerita soal pekerjaannya. Namun tekadnya mengubah taraf hidup keluarga sangat besar. "Ia mengaku berniat sekolah di pelayaran karena lihat temannya banyak gajinya. Makanya kami sekeluarga patungan untuk sekolah Naldi. Syukur Alhamdulillah dia bisa kerja dan sering mengirim uang ke orang tuanya di Wotu," kata Hamsyar.

Selain mengirim sejumlah uang ke orang tuanya, Naldi saat ini membiayai kuliah adiknya, Rifaldi, di Universitas Bosowa 45 Makassar.

Ketua RT 003 Kelurahan Layang, Rusmini, mengatakan Naldi merupakan anak yang pendiam, tapi murah senyum. "Dia jarang bicara. Nanti bicara kalau ditanya. Saat tinggal di rumah tantenya, dia sering duduk-duduk di depan rumah," ujarnya.

SAHRUL ALIM

Berita terkait

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

24 hari lalu

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

44 hari lalu

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

Wali Kota Ramdhan Pomanto meraih Top Pembina BUMD 2024.

Baca Selengkapnya

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

20 Februari 2024

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

Anggota KPPS Muhammad Fahriansyah, 26 tahun, yang bertugas di TP) 12 Kelurahan Lariang Bangi, Kecamatan Makassar, meninggal

Baca Selengkapnya

Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

29 Januari 2024

Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

Visi Danny Pomanto membangun resiliensi dan pertumbuhan inklusif Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Seluruh Staf Penjara yang Disandera Narapidana di Ekuador Sudah Bebas

14 Januari 2024

Seluruh Staf Penjara yang Disandera Narapidana di Ekuador Sudah Bebas

Semua penjaga penjara dan pegawai administrasi yang disandera oleh narapidana di lembaga pemasyarakatan di seluruh Ekuador kini telah dibebaskan

Baca Selengkapnya

10 Tempat Wisata di Makassar, Ada Hutan Mangrove hingga Situs Bersejarah

10 Januari 2024

10 Tempat Wisata di Makassar, Ada Hutan Mangrove hingga Situs Bersejarah

Daftar tempat wisata di Makassar yang populer, di antaranya Pantai Losari, Fort Rotterdam, hingga Pulau Khayangan. Berikut ini informasi lokasinya.

Baca Selengkapnya

Kemlu Selesaikan 218 Ribu Kasus WNI Selama Kepemimpinan Retno Marsudi

8 Januari 2024

Kemlu Selesaikan 218 Ribu Kasus WNI Selama Kepemimpinan Retno Marsudi

Kemlu menyelesaikan total 218.313 kasus terkait WNI sejak 2014 hingga 2023 di bawah kepemimpinan Retno Marsudi.

Baca Selengkapnya

Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

31 Desember 2023

Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

Jamban itu digunakan oleh lima orang. Mereka berdomisili di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

MV. Star Breeze Bersanda di Pelabuhan Makassar

29 November 2023

MV. Star Breeze Bersanda di Pelabuhan Makassar

Pelabuhan Makassar akan dijadikan sebagai destinasi kapal pesiar internasional.

Baca Selengkapnya

Israel Tuding Houthi Sandera Kapal Inggris Pembawa Mobil di Laut Merah

20 November 2023

Israel Tuding Houthi Sandera Kapal Inggris Pembawa Mobil di Laut Merah

Israel mengatakan Houthi menyandera sebuah kapal kargo milik Inggris yang dioperasikan Jepang di Laut Merah, Houthi mengaku menyita kapal Israel

Baca Selengkapnya