Kerja Sama dengan UNFPA, Fokus di Manajemen Pengetahuan  

Reporter

Rabu, 30 Maret 2016 04:09 WIB

Pidato utama Menteri/Kepala Bappenas Dr. Sofyan Djalil di acara Seminar Nasional IIGF, Jakarta, 17 Desember 2015. TEMPO/Bambang Harymurti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil mengatakan kerja sama pemerintah dengan United Nations Population Fund (UNFPA) akan lebih fokus pada dialog kebijakan dan pertukaran ilmu pengetahuan.

"Pengalaman mereka di berbagai negara yang perlu kita pelajari," kata Sofyan seusai penandatanganan kerja sama di Gedung Utama Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 29 Maret 2016.

Sofyan menjelaskan, Indonesia masuk kategori negara kaya dengan APBN hampir Rp 2.000 triliun. Untuk itu, perlu ada dialog kebijakan dan pertukaran ilmu pengetahuan.

Sofyan menilai, APBN yang besar saat ini tidak terasa manfaatnya. Karena itu, kualitas pembelanjaan harus diperbaiki. Salah satunya melalui kerja sama dengan lembaga-lembaga internasional.

"Cina uangnya banyak banget, tapi mereka kerja sama dengan World Bank. Kenapa? Supaya mereka bisa belajar hal yang praktis, yakni pengawasan standar World Bank," tuturnya.

Apabila pemerintah tak kunjung memperbaiki kualitas pembelanjaan APBN, kata Sofyan, berapa pun anggaran yang keluar untuk suatu program tidak akan optimal manfaatnya. "Kita harus manfaatkan betul kerja sama ini. Tidak hanya dengan UNFPA saja, tapi juga lembaga-lembaga internasional yang lain," ujarnya.

Perubahan prioritas program UNFPA dan peralihan status Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah memang mengharuskan kerja sama tersebut tidak lagi bergerak di bidang pelayanan. Kerja sama antara pemerintah dan UNFPA akan fokus pada dialog kebijakan, advokasi, dan manajemen pengetahuan.

Pada Selasa, 29 Maret 2016, pemerintah menandatangani kerja sama senilai US$ 24 juta dengan UNFPA. Kerja sama tersebut terdiri atas Country Programme Action Plan (CPAP) 2016-2020, serta Programme Document (Prodoc) dan Multi Years Work Plan (MYWP) 2016-2017.

Bappenas yang berperan sebagai koordinator dalam program kerja sama ini menggandeng Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, serta Badan Pusat Statistik.

Kerja sama ini pun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Rencana Strategis UNFPA 2014-2017, dan Kerangka Kerja Kemitraan Pembangunan Indonesia-Perserikatan Bangsa-Bangsa 2016-2020. UNFPA sendiri merupakan salah satu organisasi yang dinaungi PBB.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

19 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

22 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

23 jam lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

5 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

5 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

6 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

6 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

6 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

7 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya