Granat di Tangan Brigadir Khaidir Terlepas, dan Tiba-tiba...

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 30 Maret 2016 00:49 WIB

Jasad Brigadir Haidir, salah satu korban akibat ledakan granat saat Latihan dasar satpam gada pratama Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, 29 Maret 2016. ANTARA/Jojon

TEMPO.CO, Kendari - Sebuah bom jenis granat meledak di Gedung Mata Kuliah Umum Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara. Peristiwa nahas itu terjadi Selasa sore sekitar pukul 15.30 Wita. Saksi mata, Syamsuddin, 24 tahun, menceritakan kejadian nahas itu.

Syamsuddin bercerita, kejadian tersebut bermula ketika 65 peserta Pelatihan Dasar Pengamanan Satpam yang bekerja sama dengan Universitas Haluoleo dan Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara tengah menerima materi pengenalan berbagai macam bahan peledak. Syamsuddin juga salah seorang peserta.

BACA: Granat Meledak, Kapolri: Penangung Jawab Acara Bisa Dipidana

Ajun Inspektur Satu Syafruddin dan Brigadir Muhammad Khaidir menjadi instruktur dalam sesi pengenalan bahan peledak tersebut. Ketika Khaidir melakukan simulasi, dia menunjukkan cara kerja granat kepada peserta sembari melepaskan pemantik granat.

“Hari ini pelatihan hari kedelapan. Tadi materi tentang bahan peledak," kata Syamsuddin kepada Tempo di lokasi. Saat Khaidir akan memberi granat ke peserta, granat aktif itu terlepas dari tangannya. Granat pun jatuh ke lantai dan seketika meledak.

BACA: Granat Meledak di Universitas Haluoleo, 4 Orang Meninggal

"Tidak ada yang berani pegang karena takut, kemudian terlepas dari tangannya dan langsung meledak," ujar Syamsuddin yang masih meringis kesakitan seraya memegang telinga kirinya lantaran terkena desing ledakan granat tersebut.

Kepala Polda Sulawesi Tenggara Brigadir Jenderal Agung Sabar Santoso membenarkan peristiwa itu. Empat orang meninggal. Namun dia tak mau berkomentar banyak perihal penyebab peristiwa tersebut. Penyelidik kepolisian sudah memeriksa delapan orang saksi.

BACA: Ledakan di Haluoleo, Polri: Kesalahan Teknis

Adapun korban yang dirawat di Rumah Sakit semuanya delapan orang, dan merupakan petugas keamanan di Kampus yang juga peserta pelatihan. Dua sedang dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, sedangkan empat lainnya dirawat di Rumah Sakit Abu Nawas Kendari.

Rektor Universitas Haluoleo (UHO) Usman Rianse yang dikonfirmasi pun belum mau berkomentar detail. “Saat kejadian saya sedang divisitasi Program Studi Agribisnis. Saya turut berduka cita terhadap para korban,” ujar Usman via telepon selulernya.

Universitas Haluoleo menggandeng Polda Sulawesi Tenggara menggelar Pelatihan Dasar Pengamanan bagi para petugas keamanan di kampus terbesar di Sulawesi Tenggara itu. Ada 65 satuan pengaman yang sedianya mengikuti pelatihan terkait pertahanan dan pengamanan. Kegiatan ini berlangsung selama 21 hari.

ROSNIAWATY FIKRI

BERITA MENARIK
Tegakkan Aturan, Menteri Susi Bergeming Disurati Wapres Kalla
JK Surati Susi, Minta Evaluasi Kebijakan Illegal Fishing

Berita terkait

Banjir Bandang Rendam 715 Rumah di Kendari, Satu Orang Meninggal Dunia

7 Maret 2024

Banjir Bandang Rendam 715 Rumah di Kendari, Satu Orang Meninggal Dunia

Banjir bandang di Kota Kendari merendam 715 rumah sejauh ini. Satu orang meninggal dunia akibat air bah tersebut.

Baca Selengkapnya

Di Ujung Ramadan Ngabuburit di Masjid Al Alam, Ikon Wisata Religi Kota Kendari

20 April 2023

Di Ujung Ramadan Ngabuburit di Masjid Al Alam, Ikon Wisata Religi Kota Kendari

Bagi masyarakat di Kota Kendari, khususnya para pelancong, Masjid Al Alam menjadi salah satu destinasi favorit.

Baca Selengkapnya

Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

7 Februari 2023

Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

Langkah pengembangan Teluk Kendari itu merupakan bagian dari rencana kegiatan strategis mengenai penanganan Teluk Kendari.

Baca Selengkapnya

Mobil Listrik Hyundai Ioniq Jadi Kendaraan Dinas Pemkot Kendari

11 Mei 2021

Mobil Listrik Hyundai Ioniq Jadi Kendaraan Dinas Pemkot Kendari

Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari baru saja meresmikan mobil listrik Hyundai Ioniq Electric untuk dijadikan sebagai mobil dinas.

Baca Selengkapnya

Pangdam Jaya Ungkap Kondisi Anggota TNI Korban Ledakan di Monas

3 Desember 2019

Pangdam Jaya Ungkap Kondisi Anggota TNI Korban Ledakan di Monas

Dua anggota TNI menjadi korban ledakan di Monas. Serma Fajar Arisworo mengalami luka parah di tangan kiri akibat ledakan granat asap.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Tewas di Kendari: 6 Polisi Kedapatan Bawa Pistol

3 Oktober 2019

Mahasiswa Tewas di Kendari: 6 Polisi Kedapatan Bawa Pistol

Penyidik Propam mendalami alasan mereka membawa pistol dalam pengamanan demonstrasi mahasiswa di Kota Kendari.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Tewas di Kendari, Polisi Usut Peluru Nyasar 9 Mm

27 September 2019

Mahasiswa Tewas di Kendari, Polisi Usut Peluru Nyasar 9 Mm

Mahasiswa UHO Kota Kendari, Randi, kena peluru tajam di depan BPR Bahteramas. Putri terkena peluru kakinya ketika sedang istirahat.

Baca Selengkapnya

Hasil Otopsi Mahasiswa Tewas di Kendari: Ditembak Peluru Tajam

27 September 2019

Hasil Otopsi Mahasiswa Tewas di Kendari: Ditembak Peluru Tajam

Luka di tubuh mahasiswa itu menunjukkan, proyektil peluru di bawah ketiak berdiameter 0,9 sentimeter dan luka tembusan diamater 2,1 sentimeter.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Temukan Dua Selongsong Peluru di Lokasi Demonstrasi

27 September 2019

Mahasiswa Temukan Dua Selongsong Peluru di Lokasi Demonstrasi

Menemukan satu selongsong, mahasiswa menyisir badan jalan dan kembali menemukan satu lagi. Jarak selongsong peluru pertama dan kedua sekitar 6 meter.

Baca Selengkapnya

Sampaikan Duka Cita, Jokowi Minta Tewasnya 2 Mahasiswa Diusut

27 September 2019

Sampaikan Duka Cita, Jokowi Minta Tewasnya 2 Mahasiswa Diusut

Presiden Jokowi menyampaikan duka cita atas meninggalnya 2 mahasiswa Universitas Halu Oleo Sultra setelah demo kemarin.

Baca Selengkapnya