Bertemu Kongres AS, Pimpinan DPR Bahas Terorisme

Reporter

Selasa, 29 Maret 2016 18:22 WIB

Kiri ke kanan) Anggota Kongres AS Cynthia Lummis, Anggota Kongres AS Matt Salmon, Ketua DPR Ade Komaruddin, dan Ketua Komisi I atau Komisi Luar Negeri DPR Mahfudz Siddiq, usai menjalani pertemuan dan diskusi saling tukar pandangan tentang kebijakan dewan Indonesia-AS, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 29 Maret 2016. TEMPO/Ghoida Rahmah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR Ade Komaruddin didampingi Ketua Komisi I DPR atau Komisi Luar Negeri Mahfudz Siddiq, menerima delegasi anggota Dewan atau Kongres Amerika Serikat, Matt Salmon dan Cunthya Lummis, Selasa 29 Maret 2016. Pada pertemuan tersebut kedua pihak berdiskusi dan bertukar pandangan tentang kebijakan Dewan di masing-masing negara, khususnya bidang pertahanan.

"Bagaimana kami bersama bekerja memberantas terorisme di muka bumi. Kami sedang menyusun revisi undang-undang terorisme dan siap untuk mendapat masukan dari Kongres AS," ujar Ade usai menerima delegasi AS, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 29 Maret 2016.

Ketua Komisi I DPR atau Komisi Luar Negeri Mahfudz Siddiq menambahkan, kedua negara ingin meningkatkan kerja sama dalam pemberantasan terorisme. Mahfudz berujar sebelumnya kerja sama antara keduanya sudah terjalin dengan baik, seperti dalam pertukaran informasi dan intelijen. "Ini kan kita punya kemampuan tapi masih ada titik-titik kelemahannya, itu yang kita mintai saran," kata dia.

Selain terorisme, topik lain yang dibahas adalah tentang konflik Laut Cina Selatan. "Mereka concern menanyakan itu, kami jelaskan ke mereka sikap kita bahwa DPR sangat dukung penuh nota protes keras Indonesia yang disampaikan Kementerian Luar Negeri," kata Mahfudz.

Mahfudz menjelaskan upaya-upaya yang ditempuh Indonesia untuk menyelesaikan kasus tersebut dan rencana pembangunan pangkalan militer Indonesia di Natuna. Menurut dia, rencana pembangunan pangkalan militer itu tidak secara khusus muncul untuk menyikapi konflik yang belakangan terjadi.

Tapi, sudah masuk ke dalam rencana dan strategi TNI periode 2015-2019, yaitu untuk menempatkan pangkalan militer darat dan udara di sejumlah pulau terluar Indonesia. "Kita biayai sendiri itu pembangunannya, nggak ada campur tangan AS, perkiraan selesai di 2017," kata Mahfudz lagi.

Pembahasan berikutnya terkait kebijakan ekonomi adalah soal Trans Pasific Partnership (TPP). Pihak AS menurut Mahfudz, sangat mengapresiasi rencana Indonesia bergabung dalam TPP.

"Kerja sama internasional itu suatu keniscayaan. DPR pada prinsipnya mendukung, tapi kami sedang mengkaji apa itu TPP, butuh persiapan apa saja," kata dia. Terlebih, Indonesia saat ini baru saja masuk dan menjalankan kerja sama regional Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), di awal tahun ini. "Kita baru bergabung dengan MEA, dan ini jadi prioritas. Kalau di MEA kita sudah mapan dan established baru kita masuk ke sana," ucapnya.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

5 jam lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

5 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

5 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

6 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya