Meski Dikritik, Polisi Tetap Anggap Siyono Panglima Teroris

Reporter

Editor

Elik Susanto

Senin, 28 Maret 2016 18:07 WIB

Anggota Densus 88 Antiteror Polda Jabar melakukan penggerebekan terduga ISIS di Desa Orimalang, Kecamatan Jamblang, Cirebon, Jawa Barat, 15 Januari 2016. Aparat mengangkap tiga orang terduga teroris dan sejumlah barang bukti diantaranya bendera ISIS, buku jihad serta dokumen lain. ANTARA/Solihin

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan berani bertanggung jawab atas pernyataannya bahwa Siyono merupakan panglima kelompok teroris. Penegasan ini terkait dengan kritik sejumlah kalangan yang menilai penangkapan Siyono oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror melanggar hak asasi manusia.

"Saya berani mempertanggungjawabkan bahwa Siyono adalah panglima. Ini kami buktikan dari skema Neo JI (Jamaah Islamiyyah Muda)," ujar Anton seusai rapat kerja teknis Humas Polri, Senin, 28 Maret 2016.

Menurut Anton, semua senjata dari kelompok teroris diserahkan kepada Siyono saat itu. "Kenapa semua senjata diserahkan ke dia? Sebab, dia adalah panglima teroris yang menggantikan GM yang sudah dikurung 10 tahun. Dia akan membangun Negara Islam Indonesia (NII) yang kuat," kata Anton.

Pada Sabtu lalu, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) menyatakan pemberantasan terorisme oleh Densus 88 tidak dibarengi dengan akuntabilitas. Menurut staf Divisi Pembelaan Hak Sipil dan Politik Kontras, Satrio Wirataru, hal tersebut janggal karena standarnya minimal ada dua orang yang mengawal tersangka. "Apalagi ini kasus terorisme," tuturnya saat konferensi pers di kantor Kontras, Senen, Jakarta, Sabtu, 26 Maret 2016.

Kontras mempertanyakan keterangan polisi yang menjelaskan bahwa Siyono adalah panglima salah satu kelompok teroris. Menurut Satrio, fakta tersebut kabur dan berasal dari sumber yang tidak jelas. Satrio mengatakan pernyataan polisi hanya bertujuan memperkuat kesan bahwa kematian Siyono karena yang bersangkutan berbahaya.

"Siyono sudah tewas, jadi tidak bisa mengkonfirmasi. Polisi tidak seharusnya mengeluarkan pernyataan itu," ucapnya.

Siyono terduga teroris asal Klaten ditangkap Densus 88. Ia tewas saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Bhayangkara, Yogyakarta. Versi polisi, Siyono meninggal karena kelelahan dan lemas setelah berkelahi dengan anggota Densus yang mengawalnya.

Anton menjelaskan, pada Kamis, 10 Maret 2016, Siyono hanya didampingi seorang anggota Densus 88 dan seorang sopir. Mereka hendak menuju tempat terduga teroris lain yang disebutnya masih satu kelompok dengan Siyono. "Dalam perjalanan, mata yang bersangkutan (Siyono) ditutup. Tangannya juga diborgol," tuturnya.

Namun, ketika sudah mendekati lokasi yang dimaksud, tersangka meminta penutup kepala dan borgolnya dibuka. Setelah penutup kepala dan borgol dibuka, Siyono langsung menyerang dengan memukul anggota Densus yang mengawalnya

Anton menjelaskan, dalam perkelahian tersebut, terjadi saling pukul dan dorong. Siyono pun lemas dan pingsan ketika anggota Densus membenturkan kepala Siyono ke sisi mobil.

ARIEF HIDAYAT | INGE KLARA SAFITRI

Berita terkait

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

9 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

11 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

11 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali Jawa Tengah, Ini Profil Densus 88 Antiteror

29 Januari 2024

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali Jawa Tengah, Ini Profil Densus 88 Antiteror

Simak sejarah dan profil Densus 88 yang khusus menangani kasus terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris yang Ditangkap Lagi di Boyolali Kelompok Jamaah Islamiyah

29 Januari 2024

Terduga Teroris yang Ditangkap Lagi di Boyolali Kelompok Jamaah Islamiyah

Terduga teroris yang ditangkap di Boyolali masuk kelompok Jamaah Islamiyah. Total ada 11 orang yang diringkus.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Kembali Ciduk 1 Terduga Teroris di Kabupaten Boyolali

27 Januari 2024

Densus 88 Kembali Ciduk 1 Terduga Teroris di Kabupaten Boyolali

Densus 88 kembali menangkap satu terduga teroris di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 27 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi: 10 Terduga Teroris di Jateng Bagian Jamaah Islamiyah Wilayah Timur

26 Januari 2024

Polisi: 10 Terduga Teroris di Jateng Bagian Jamaah Islamiyah Wilayah Timur

Penangkapan sepuluh terduga teroris dilakukan di beberapa wilayah di Jawa Tengah pada Kamis

Baca Selengkapnya

Densus 88 Masih Selidiki Peran 10 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Jawa Tengah

26 Januari 2024

Densus 88 Masih Selidiki Peran 10 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Jawa Tengah

10 orang terduga teroris di Jawa Tengah diduga berasal dari kelompok Jamaah Islam (JI).

Baca Selengkapnya

Total 10 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Solo Raya, 1 Orang Dibekuk di Karanganyar

25 Januari 2024

Total 10 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Solo Raya, 1 Orang Dibekuk di Karanganyar

Sebelum penangkapan di Karanganyar, tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap sejumlah terduga teroris di beberapa daerah di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Juga Tangkap 3 Terduga Teroris di Boyolali

25 Januari 2024

Densus 88 Juga Tangkap 3 Terduga Teroris di Boyolali

Kapolres Boyolali tidak diberi tahu ketiga warga yang ditangkap DEnsus 88 itu masuk dalam jaringan teroris apa.

Baca Selengkapnya