Selamatkan Kiblat Bangsa
Senin, 28 Maret 2016 13:58 WIB
Info MPR – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menerima Dewan Pimpinan Pemuda Muhammadiyah di ruang kerja Gedung Nusantara III Lantai 9 Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 28 Maret 2016. Kedatangan delegasi organisasi pemuda ini dipimpin Ketua Umum Dahnil Anzar Simanjuntak.
Mereka membicarakan banyak hal. Pesan yang paling penting, kata Hidayat, adalah agar para pemuda menyelamatkan kiblat bangsa. Sebab, saat ini Indonesia dalam kondisi kedaruratan, yaitu darurat narkoba, darurat perlindungan perempuan dan anak, serta darurat moral.
“Dengan maulid ini, Pemuda Muhammadiyah bisa melakukan refleksi terhadap kondisi kedaruratan itu," ujar Hidayat.
Dahnil Simanjuntak mengatakan Pemuda Muhammadiyah menyampaikan pemikirannya tentang revisi Undang-Undang Terorisme. Dia berharap aturan perundangan itu tidak merugikan umat Islam. Selama ini, label terorisme selalu melekat pada Islam. Padahal terorisme tidak dilakukan orang Islam. Selain itu, Dahnil mengatakan perlunya audit terhadap kinerja Detasemen Khusus Antiteror 88.
“Kami sepakat terorisme harus dilawan. Namun penanganannya dengan cara yang bijak, adil, dan proporsional. Kami minta MPR mendesak mereka yang melakukan kesalahan prosedur diadili” kata Dahnil.
Tidak hanya berbincang-bincang tentang persoalan bangsa. Kedatangan Dahnil juga untuk mengundang Hidayat dalam kegiatan Festival Maulid ke-84 Pemuda Muhammadiyah. Acara yang akan berlangsung selama sebulan sejak 2 Mei 2016 di PP Muhammadiyah akan diisi dengan festival yang memamerkan karya Pemuda Muhammadiyah.
Hidayat mengapresiasi pemikiran Pemuda Muhammadiyah. Namun, dalam menanggapi revisi Undang-Undang Terorisme, dia mengatakan Pemuda Muhammadiyah dapat melakukan hearing dengan Komisi III DPR. Dia setuju memberantas terorisme tidak boleh melanggar hukum atau dilakukan dengan teror juga. “Densus 88 pun harus menghormati UUD,” katanya. (*)