Tim ITB dan Warga Siapkan Deteksi Dini Banjir Majalaya

Senin, 28 Maret 2016 08:59 WIB

Warga hanya bisa menggunakan delman untuk menembus banjir yang memutus jalur utama Bandung Majalaya di Kampung Kondang, Desa Majalaya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Minggu sore (1/5). Banjir Bandung Selatan kini meluas sampai ke enam kecamatan, ribuan rumah teendam banjir dan lumpur. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Tim dosen dari Program Studi Meteorologi Institut Teknologi Bandung dan komunitas warga korban banjir Garda Caah menyiapkan sistem baru peringatan dini banjir. Sistem itu telah dirintis sejak 2012, tapi belum berfungsi ideal karena peralatan buatan ITB belum mumpuni.

"Kami minta bantuan ke ITB dan pakai alat seadanya," kata aktivis komunitas Garda Caah (banjir), Riki Waskito, kepada Tempo, Minggu, 27 Maret 2016.

Peralatan itu berupa Automatic Weather Stations (AWS) untuk pengumpulan data cuaca, seperti temperatur, arah dan kecepatan angin, kelembapan, tekanan udara, dan intensitas hujan. Sebanyak empat unit AWS dipasang di Kertasari atau bagian hulu Sungai Citarum, kemudian aliran sungai lain di Pacet, Ibun, dan Paseh. "Penggantian alatnya Mei, sekarang persiapan, sementara masih pakai AWS buatan ITB," kata ketua tim dosen Meteorologi ITB, Edi Riawan.

Fungsi AWS buatan ITB masih terbatas sesuai pendanaan, yakni mencatat intensitas hujan dengan alat tampung seperti timbangan. Datanya dikirim ke server lewat SMS untuk diolah tim lalu disampaikan ke komunitas Garda Caah hingga diinformasikan ke warga lewat SMS atau grup WhatsApp, dan pengumuman di masjid.

Alat itu nantinya akan dikombinasikan dengan Automatic Water Lavel Recorder (AWLR) yang menginformasikan ketinggian air sungai. Selama ini pelaporannya masih manual lewat pemantauan langsung anggota komunitas di aliran Sungai Citarum. "Peringatan dini ini bukan karena kami suka berkegiatan tanggap darurat, tapi karena kami korban yang butuh informasi banjir," ujar Riki.

Hingga 2011, daerah Majalaya menjadi langganan banjir luapan Sungai Citarum. Setelah dinormalisasi, dampaknya berkurang tapi mereka masih mewaspadai banjir bandang yang berbahaya. "Belum lama ada kejadian di desa daerah hulu Citarum," ujarnya.

Peringatan dini banjir, kata Edi, memerlukan data spesifik, seperti curah hujan per jam, data observasi rendaman banjir, hingga skala misalnya 2 x 2 kilometer persegi untuk pemodelan banjir. Beberapa alat dan metode instansi lain, seperti BPBD, Lapan, dan BMKG, belum sesuai kebutuhan. Komunitas Garda Caah (banjir) pun mengalami hal serupa ketika meminta tolong ke instansi pemerintah, hingga akhirnya mereka berharap dibantu ITB.

ANWAR SISWADI

AYAH MARSHANDA PENGEMIS?
Pengemis Ngaku Ayah Marshanda Sempat Kerja di Bengkel
Marshanda Rindu Ayahnya, Diakah Irwan Yusuf Si Pengemis Itu?

Berita terkait

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

5 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

6 jam lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

8 jam lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

19 jam lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

1 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

1 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

1 hari lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

1 hari lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

1 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

2 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya