Dana Aspirasi Tiap Anggota DPRD Bone Rp500 Juta Disorot

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 27 Maret 2016 15:40 WIB

Pemukiman suku Bajo yang sudah modern di Kampung Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. TEMPO/Irmawati

TEMPO.CO, Watampone - Dana aspirasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bone sebesar Rp40,500.000 000, atau Rp500 juta untuk setiap anggota dewan tahun ini menjadi sorotan masyarakat.

Ini karena ada dugaan permainan kontraktor dalam penyerapan dana aspirasi anggota dewan untuk daerah pemilihan masing masing itu, yang mayoritas dananya akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur.

Salah satu pemerhati sosial, Andi Syamsu Alam, mengatakan fasilitas publik yang saat ini harus diperjuangkan anggota dewan adalah dunia pendidikan. Ini terlihat dari masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru tenaga honorer, terbengkalainya sarana pendidikan seperti di SMAN 4 Watampone dan siswa masih belajar sambil duduk di lantai.

"Berharap dunia pendidikan di Bone harus diperhatikan. Jangan hanya membangun infrastruktur lain dari kepentingan konstituennya," kata dia, Minggu, 27 Januari 2016.

Sementara itu, salah satu pengurus Aliansi LSM Bone, Andi Asrul, mengatakan dana aspirasi rakyat yang diperuntukkan Rp500

juta per anggota dewan digunakan untuk mendanai proyek yang tidak menyentuh kebutuhan publik. Menurut dia, berdasarkan temuan di lapangan, diduga ada penyimpangan dilakukan anggota dewan dan kontraktor untuk melakukan transaksi.

"Semestinya ada kegiatan temu konstituen dan penyerapan aspirasi di dapilnya itu adalah permintaan masyarakat. Yang keliru disini adanya transaksional pekerja dan anggota DPRD Bone," kata Asrul.

Sementara itu, Sekretaris DPRD Bone, Andi Ruslan, mengatakan setiap anggota DPRD Bone dialokasikan dana aspirasi sebesar Rp500 juta.

"Kalau kegiatannya belum saya ketahui. Itu tergantung anggota dewan masing masing," kata Andi Ruslan, melalui pesan singkatnya kepada TEMPO.

Sementara itu, salah satu anggota DPRD Bone, Andi Idris Rahman, mengatakan penyerapan aspirasi yang paling mendasar adalah berupa pembangunan jalan aspal di wilayah di Bone utara. Ini berdasarkan hasil temu konstituen pada Februari lalu.

"Saya tidak tahu jumlah dana aspirasinya, hanya bentuk proyek saja," ujar Andi Idris Rahman kepada TEMPO.

Senada dengan ini, Ketua Komisi IV DPRD Bone, Andi Baso Ryad, mengatakan kebutuhan publik paling mendasar adalah

pembangunan infrastruktur dan BPJS. Kenaikan pembayaran BPJS sangat meresahkan masyarakat dan pembangunan infrastruktur jalan.

"Saya kurang tahu masalah anggarannya. Saya lakukan temu konstituen dengan kepala lingkungan dan kepala dusun," kata dia.

ANDI ILHAM

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

12 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

1 hari lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

3 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

3 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

3 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

4 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

4 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

5 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

5 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya