TEMPO.CO, Banjarnegara - Bencana tanah longsor di Desa Clapar, Kecamatan Madukoro, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah terus berlangung. Jumlah rumah mengalami rusak berat terus bertambah hingga Ahad siang 27 Maret 2016. “Sekarang sudah 15 rumah yang rusak berat,” kata Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Andri Sulistyo.
Andri yang juga Koordinator Posko Aju Clapar, mengatakan Saat ini masih ada lima rumah yang terancam roboh. Longsor terus bergerak meskipun perlahan. Sejak Sabtu malam 26 Maret 2016, tanah bergerak berlangsung lima kali dengan kekuatan yang cukup besar. Puluhan rumah yang dihuni ratusan jiwa di sekitarnya masih berpotensi terkena tanah longsor.
Menurut Andri, saat ini ada 230 jiwa yang mengungsi. Beberapa diantaranya ibu hamil, bayi, balita, dan penduduk usia lanjut. “Mereka saat ini masih mengungsi di tempat yang lebih aman yang tersebar di beberapa lokasi. Baik di rumah-rumah warga, dan fasilitas pendidikan,” kata dia.
Pantauan Tempo di lokasi kejadian, longsor yang terjadi sejak Jumat dini hari 25 Maret 2016 itu juga memutus jalan utama kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentan. Jalan di sekitarnya rusak parah dan terancam ambles. Belasan rumah yang sebelumnya berdiri kokoh kini ambruk rata tanah. Sedangkan rumah di sekitarnya mengalami kerusakan dibagian atap, lantai, dan tempok yang retak. Rumah-rumah itu sekarang tak berpenghuni.
Ratusan warga yang rumahnya belum terdampak longsor mengevakuasi perabotan rumah untuk dibawa ke tempat yang lebih aman. Petugas memasang garis pembatas di radius 200 meter dari titik lokasi kejadian. Warga dilarang melintas ke lokasi.
Seorang warga, Ani, 32 tahun, khawatir longsor akan merembet ke tempat tinggalnya. Warga RT 001/RW 001, itu sudah mengemasi barangnya. “Nanti malam atau besok akan kami bawa ke tempat pengungsian,” kata saat ditemui di rumahnya. Saat ini dia masih beraktifitas seperti biasanya sambil menunggu instruksi dari petugas BPBD.
Kepala Stasiun Geologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara, Teguh Rahayu, mengatakan longsor diprediksi akan terus bergerak hingga beberapa hari kedepan. Ini karena hujan berintensitas sedang hingga lebat diprediksi akan mengguyur lokasi selama tiga hari ke depan. “Tanah di sini kan jenis lempung, dia akan menyerap air. Jika terjadi hujan maka akan memicu gerakan tanah yang semakin cepat,” katanya.
Dia mengimbau warga tetap waspada, meski hujan yang turun selama tiga hari ke depan tidak sebesar pada Kamis malam 24 Maret 2016. “Meskipun intensitas tidak tinggi, tapi warga harus waspada.”
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ
Berita terkait
Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari
11 jam lalu
Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia
11 jam lalu
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada
Baca SelengkapnyaGempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?
18 jam lalu
BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaCuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen
20 jam lalu
Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.
Baca SelengkapnyaBanjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga
1 hari lalu
Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaJurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas
1 hari lalu
Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.
Baca SelengkapnyaSuhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa
1 hari lalu
Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia
Baca SelengkapnyaWarga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali
1 hari lalu
BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.
Baca SelengkapnyaMasuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal
1 hari lalu
BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.
Baca SelengkapnyaSelalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?
1 hari lalu
BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.
Baca Selengkapnya