Monolog Tan Malaka Batal, Seniman dan Ormas Perang Mulut  

Reporter

Kamis, 24 Maret 2016 07:36 WIB

Laskar FPI dan LPI memotret poster pembatalan monolog Tan Malaka Saya Rusa Berbulu Merah di Institut Francaise Indonesia, Bandung, Jawa Barat, 23 Maret 2016. Organisasi FPI dan LPI menganggap pementasan monolog tersebut membawa isu komunisme. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Kelompok ormas Islam dan seniman perang mulut pascapembatalan teater Tan Malaka di pusat kebudayaan Prancis, IFI, Bandung, Rabu malam, 23 Maret 2016. Lontaran kata bunuh membuat seorang anak kecil menangis karena takut.

Kepada Tempo, anak kecil yang masih duduk di sekolah dasar itu mengaku takut setelah mendengar kata bunuh. Ia datang bersama orang tuanya untuk menyaksikan pertunjukan.

Saat terjadi perang mulut antara kelompok seniman yang datang untuk menonton teater dan ormas Islam di selasar dalam IFI Bandung, terlontar teriakan, "Bunuh komunis!". Seniman menolak dituding sebagai komunis.

Cekcok tersebut bermula ketika seorang calon penonton teater berusia sepuh berdialog soal Tan Malaka. Ia duduk sebangku dengan anggota ormas Islam. Kemudian, rekan lainnya tidak terima. Selanjutnya, kelompok seniman dan ormas Islam saling berhadapan, perang mulut, lalu ditahan agar tak sampai adu fisik. Di tengah dua kelompok itu, ada seorang polisi berseragam.

Kepala Kepolisian Sektor Sumur Bandung Komisaris Polisi Wadi Sabani mengatakan pihaknya tidak diberi tahu penyelenggara acara sampai muncul kejadian tersebut. "Koordinasi itu salah satu hal yang wajib dilaksanakan oleh kelompok yang menggelar acara," katanya di lokasi, Rabu malam. Dia meminta acara teater dibatalkan setelah IFI Bandung menempelkan pengumuman pembatalan pertunjukan.

Menurut Penanggung Jawab Bidang Budaya dan Komunikasi IFI Bandung, Ricky Arnold, kepada pers, Rabu sore, 23 Maret 2016, pihaknya lebih dulu dikontak kepolisian pada Selasa malam lalu. "Karena polisi sudah mendengar adanya rencana ormas-ormas itu," katanya. Saat dua orang polisi pengamanan obyek vital dan intel datang, pihak IFI meminta bantuan pengamanan dan dijanjikan perlindungan secara diam-diam oleh intel.

Sejumlah ormas Islam dengan puluhan anggotanya mendatangi IFI Bandung sejak Rabu siang hingga malam untuk melarang pementasan monolog teater Tan Malaka oleh kelompok Mainteater Bandung.

Lakon berjudul Saya Rusa Berbulu Merah itu sedianya dipentaskan 23-24 Maret 2016 di Auditorium IFI Bandung pukul 20.00 WIB. "Simpelnya, kita menolak acara yang berbau komunis," kata Ketua Bidang Hisbah Front Pembela Islam DPD Jawa Barat Dedi Subu kepada Tempo di lokasi.




ANWAR SISWADI

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

17 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

22 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

27 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

53 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.

Baca Selengkapnya