Keputusan Jokowi Soal Masela Tak Terkait Kegaduhan Menteri  

Reporter

Editor

Anton Septian

Rabu, 23 Maret 2016 18:24 WIB

Juru Bicara Presiden Johan Budi menyampaikan keterangan pers terkait pembentukan Badan Restorasi Gambut di Istana Merdeka, Jakarta, 13 Januari 2016. Johan Budi yang juga mantan Pimpinan KPK tersebut mulai bertugas sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi usai dilantik Presiden Joko Widodo Selasa (12/1). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo mengatakan keputusan Presiden Joko Widodo memilih pembangunan kilang di darat untuk Blok Masela di Maluku tidak berkaitan dengan perdebatan keras sejumlah menteri. Menurut dia, Presiden mengambil keputusan dengan matang.

"Putusan ini sudah matang dipikirkan oleh Presiden dengan berbagai pertimbangan. Tidak hanya berkaitan dengan revenue yang diterima negara, tapi juga pengembangan di Indonesia timur," kata Johan di kompleks Istana, Rabu, 23 Maret 2016.

Johan mengatakan Presiden memang mendengar masukan dan kajian dari berbagai pihak sebelum mengambil keputusan. Menurut dia, dalam memutuskan, Presiden Jokowi mendengarkan kajian dan masukan, bukan terpengaruh oleh perdebatan antarmenteri mengenai Masela di ruang publik. "Jadi tidak ada hubungannya dengan gaduh-menggaduh," ujarnya.

Presiden Jokowi baru memutuskan saat ini, Johan melanjutkan, karena sebelumnya menimbang dan mendengarkan masukan serta kajian dari berbagai pihak. Johan mengatakan Presiden ingin mendengar lebih jauh dan rinci mengenai dua skema itu sehingga baru sekarang diputuskan. "Setelah banyak menerima masukan, lalu diputuskan," tuturnya.

Presiden Jokowi siang tadi akhirnya mengumumkan bahwa Blok Masela akan dikelola di darat. Keputusan ini disampaikan Jokowi di sela kunjungan kerja ke Kalimantan. "Dari kalkulasi, perhitungan, dan pertimbangan-pertimbangan yang sudah saya hitung. Kami putuskan dibangun di darat," kata Presiden.

Keputusan Jokowi ini sesuai dengan usulan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli. Hal ini berarti Jokowi menolak gagasan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said. Kedua menteri sebelumnya berseteru mengenai pengelolaan Blok Masela. Perseteruan mereka sampai menyebabkan kegaduhan di kabinet.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

3 Januari 2023

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

24 November 2022

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

23 November 2022

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.

Baca Selengkapnya

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

23 November 2022

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

28 Oktober 2022

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri

Baca Selengkapnya

Temuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif

21 Juli 2022

Temuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif

SKK Migas melaporkan kegiatan pengeboran di Blok Andaman I,II, dan III belakangan makin intensif.

Baca Selengkapnya

Arus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen

25 April 2022

Arus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen

BPH Migas menjelaskan beberapa proyeksi untuk sektor bahan bakar minyak (BBM) selama periode Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Krisis Energi, Kemenko Perekonomian: Kita Perlu Belajar Mumpung Ada Waktu

24 Oktober 2021

Krisis Energi, Kemenko Perekonomian: Kita Perlu Belajar Mumpung Ada Waktu

Raden Pardede mengatakan salah satu kontributor krisis energi saat ini akibat mulai ditinggalkannya industri fosil

Baca Selengkapnya

Joe Biden Menangguhkan Sementara Izin Pengeboran Minyak dan Gas

22 Januari 2021

Joe Biden Menangguhkan Sementara Izin Pengeboran Minyak dan Gas

Pemerintahan Joe Biden untuk sementara menangguhkan izin pengeboran minyak dan gas di daratan dan perairan federal untuk memerangi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya