Menteri Kesehatan Minta Masyarakat Waspada Flu Burung

Reporter

Rabu, 23 Maret 2016 00:49 WIB

Menteri Kesehatan, Nila Moeloek. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengimbau masyarakat terus waspada terhadap flu burung. Salah satu caranya dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari kontak dengan faktor risiko, seperti kontak dengan unggas yang positif flu burung.

"Flu burung perlu diwaspadai. Selama ada hewan positif flu burung, manusia tetap berisiko terinfeksi," kata Nila dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Selasa, 22 Maret 2016.

Menteri Kesehatan kemarin memimpin rapat pengendalian flu burung. Kementerian mencatat, pada 2016, sudah ditemukan kasus flu burung positif pada unggas di 17 kabupaten/kota di tujuh provinsi. Tujuh provinsi itu adalah Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta.

Baca Juga: Ribuan Burung Puyuh Mati Terserang Flu Burung

Di DKI Jakarta, kasus flu burung ditemukan di permukiman pemulung di daerah Cilandak. Sejak ditemukan kematian pada entok dan unggas 16 Maret lalu, Kemenkes bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah mencari warga sekitar yang sakit. Hasil surveilans, tidak ditemukan kasus influenza like illness di wilayah sekitar.

"Meski demikian, puskesmas setempat perlu memantau warga sampai 14 hari ke depan sejak 17 Maret," ujar Nila.

Masyarakat diminta waspada terhadap beberapa gejala flu burung, seperti demam atau panas hingga di atas 38 derajat Celcius, batuk, dan sakit tenggorokan serta pilek. Jika ada gejala tersebut, masyarakat diminta segera berobat ke puskesmas.

Peningkatan kewaspadaan oleh Kementerian Kesehatan sudah dilakukan. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi tentang pentingnya mengantisipasi penularan flu burung pada manusia. Kemenkes telah melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, menyiagakan rumah sakit khusus rujukan flu burung, dan rumah sakit rujukan regional. Dari sisi obat, Oseltamifir pun disiapkan sebagai buffer stock.

Baca: Heli Jatuh, Lettu Wiradhy Tak Sempat Nikmati Nasi Kuning

Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTLK) Kemenkes Kodrat Pramudho mengatakan pihakny, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jakarta masih terus melakukan penelitian terhadap kasus beberapa unggas yang mati mendadak. "Kami meneliti kondisi lingkungan dekat unggas, kebersihan kandang, kondisi air di kawasan itu," kata Kodrat.

BBTLK Kemenkes telah mengambil sampel di empat titik. Sampel yang diambil berupa air buangan dan swab bekas kandang. Hasilnya akan diketahui dalam 2 hari ini. Dinas Kesehatan juga telah menyemprot desinfektan di lokasi kandang dan pemusnahan unggas.




MITRA TARIGAN


Berita terkait

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

2 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

12 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

5 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

5 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

15 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

32 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

33 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

45 hari lalu

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

Pendaftaran SATU Indonesia Awards dibuka mulai 4 Maret - 4 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

51 hari lalu

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?

Baca Selengkapnya