Jaksa Agung HM Prasetyo saat sesi wawancara khusus dengan Tempo Media Grup di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, 18 November 2015. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengunjungi makam mantan direktur utama perusahaan rokok PT Gudang Garam Rahman Halim di kaki Gunung Klotok Kediri. Ziarah ini cukup mengejutkan warga sekitar makam yang jarang dikunjungi pejabat itu.
Seusai meresmikan tujuh kantor kejaksaan di wilayah Kejaksaan Tinggi Jawa Timur di Kantor Kejaksaan Negeri Kota Kediri, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo tak langsung balik ke Jakarta. Didampingi pejabat Muspida dan Direktur Sumber Daya Manusia PT Gudang Garam Slamet Budiono, Prasetyo meminta diantar ke makam Rahman Halim.
Tak pelak kawasan makam yang sepi di kaki Gunung Klotok mendadak riuh dengan iring-iringan mobil dan pengawalan polisi. Makam Rahman Halim, pemilik PT Gudang Garam, berada di bagian belakang dari pintu gerbang dengan area khusus yang terpisah dengan makam lainnya. “Pak Prasetyo berkawan baik dengan almarhum,” kata Iwan Tricahyono, Wakil Kepala Bagian Humas PT Gudang Garam yang turut dalam rombongan itu, Senin 21 Maret 2016.
Menurut Iwan, Prasetyo tampak lega seusai memanjatkan doa di depan pusara Rahman Halim. Sebab keinginan untuk berziarah sudah cukup lama dan baru kali ini bisa dilakukan. Namun Iwan sendiri tidak mengetahui seberapa dekat hubungan Prasetyo dengan Rahman Halim di masa lalu.
Bagi masyarakat Kediri, nama Rahman Halim memang sangat populer dan dikenal luas. Selama bertahun-tahun dia memimpin perusahaan rokok PT Gudang Garam yang mempekerjakan puluhan ribu tenaga kerja dari wilayah Kediri.
Adapun Prasetyo pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Kediri selain dia sendiri merupakan pria kelahiran Kediri.
Kedatangan Prasetyo di makam ini tak berlangsung lama. Sekitar 10 menit dia meninggalkan lokasi bersama rombongan pejabat lainnya.
Meski berada di bagian belakang kompleks pemakaman Cina, lokasi makam Rahman Halim boleh dibilang luar biasa. Berdiri di atas areal kurang lebih 2.000 meter persegi, makam Rahman Halim sama sekali tak terlihat sebagai makam. Dikelilingi pagar besi dengan hamparan tanaman hias di dalamnya, makam tersebut dijaga 24 jam oleh dua petugas keamanan “Kalau ada yang mendekat pasti akan ditanyai satpam,” ujar seorang pencari rumput.
Rahman Halim meninggal pada 27 Juli 2008 di usia 60 tahun. Dia adalah putra pertama pendiri perusahaan rokok PT Gudang Garam Surya Wonowidjojo. Semasa hidupnya Rahman Halim pernah dinobatkan sebagai orang terkaya keempat se-Asia Tenggara oleh Majalah Forbes pada 2005.