WWF Gandeng 3 Perusahaan Kelola Hutan Mangrove di Kalbar  

Reporter

Kamis, 17 Maret 2016 08:55 WIB

Penampakan hutan mangrove Jogjakarta yang terdapat di dusun Baros, Tirtohargo, kretek, Bantul. Mangrovejogjakarta.com

TEMPO.CO, Jakarta - WWF Indonesia mengharapkan tujuh perusahaan perkebunan yang ada di Kabupaten Kubu Raya bisa bekerja sama dengan pihaknya dalam mengelola hutan mangrove secara berkelanjutan.

"Dari tujuh perusahaan perkebunan yang ada di Kabupaten Kubu Raya, tiga di antaranya sudah menjalin kerja sama dengan WWF untuk pengelolaan hutan mangrove yang berkelanjutan. Kami mengharapkan agar empat perusahaan lainnya juga bisa ikut bekerja sama dengan kami," kata Koordinator Program WWF Indonesia, Kalimantan Barat, Albertus Tjiu, di Sungai Raya, Rabu, 16 Maret 2016.

Dia menyebutkan, ketiga perusahaan yang sudah bekerja sama dengan pihaknya diarahkan untuk memanfaatkan hasil hutan mangrove secara berkelanjutan. Sebab, menurut Albertus, jika berbicara tentang produksi, tentu harus memikirkan bagaimana proses keberlanjutannya.

"Targetnya adalah memastikan ekosistem terjaga, pengelolaan yang berkelanjutan, dan masyarakat mendapat dampak positifnya," tuturnya.

Sedangkan indikatornya, kata Albertus, adalah ada dua spesies penting di kawasan mangrove yang harus menjadi perhatian bersama, yaitu pesut dan bekantan.

"Dua spesies ini akan menjadi indikator yang akan memberi informasi apakah perusahaan menjalankan produksinya secara berkelanjutan dan ramah lingkungan atau tidak. Sebab, ketika pesut dan bekantan tetap ada di kawasan pesisir, serta mangrovenya tetap ada, itu artinya pengelolaan hutan-hutan mangrove dilakukan dengan baik oleh perusahaan dan tidak mengganggu habitat dan populasi bekantan dan pesut," kata Albertus.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Kubu Raya Hermanus mengatakan pihaknya mendukung penuh upaya WWF dalam menggandeng perusahaan perkebunan yang ada di kabupaten itu dalam menjaga kelestarian lingkungannya.

"Kita juga tentu mengharapkan setiap perusahaan yang ada di Kubu Raya ini bisa menjaga kelestarian lingkungan sekitar agar bisa memberi manfaat lebih bagi masyarakat sekitar dan generasi penerus kita," kata Hermanus, saat menghadiri kegiatan sosialisasi WWF tersebut.

Pihaknya sendiri juga sudah memberi imbauan kepada setiap perusahaan yang ada agar bisa mengelola lingkungan sekitar dengan baik supaya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti bencana banjir, dan lain sebagainya.

Selain menggelar sosialisasi, WWF Kalimantan Barat menggelar pameran foto tema lingkungan, yang merupakan hasil jepretan dari masyarakat di beberapa desa yang ada di Kubu Raya.

Perwakilan WWF Swedia, Moiline, mengaku sangat menyukai hasil foto yang dipajang dalam pameran tersebut. Sebab, foto-foto itu menggambarkan kehidupan dan aktivitas keseharian masyarakat Kubu Raya.

"Dari foto yang dipajang, saya bisa mendapat informasi terkait dengan kehidupan dan adat istiadat yang menurut saya sangat kaya," tuturnya.

ANTARA


Berita terkait

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

7 hari lalu

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

Mangrove juga punya potensi pemanfaatan jasa lingkungan seperti pengembangan ekowisata serta tempat berkembang aneka biota laut.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

22 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Rehabilitasi Mangrove di NTT

53 hari lalu

Pertamina Rehabilitasi Mangrove di NTT

Pertamina melalui Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Hutan Pertamina, pulihkan lingkungan melalui rehabilitasi mangrove di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Banyuwangi, Surga di Ujung Timur Pulau Jawa

26 Desember 2023

Destinasi Wisata di Banyuwangi, Surga di Ujung Timur Pulau Jawa

Dengan keindahan alam yang memukau dan keanekaragaman budayanya, Banyuwangi menjadi salah satu tujuan favorit bagi banyak wisatawan dan pelancong.

Baca Selengkapnya

Kepala BRGM: Tidak Semua Pantai Memerlukan Mangrove

24 Desember 2023

Kepala BRGM: Tidak Semua Pantai Memerlukan Mangrove

Koordinasi dengan BRGM untuk penananam mangrove agar lokasi tepat sasaran

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Wisata Alam di Pinggiran Jakarta untuk Libur Nataru

17 Desember 2023

Rekomendasi 5 Wisata Alam di Pinggiran Jakarta untuk Libur Nataru

Berbagai destinasi wisata alam di Jakarta kerap ramai dikunjungi saat libur Nataru

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata Kota Batam, Tak Jauh dari Pulau Rempang

15 September 2023

7 Destinasi Wisata Kota Batam, Tak Jauh dari Pulau Rempang

Batam di Kepulauan Riau berada di sebelah barat Pulau Bintan dan sebelah selatan berbatasan dengan Singapura. Berikut 7 destinasi wisata unggulan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Jenis-jenis Pohon Mangrove

9 September 2023

Mengenal Jenis-jenis Pohon Mangrove

Hutan tanaman Mangrove memiliki kemampuan menyimpan karbon dalam jumlah besar. Keberadaannya juga memberikan berbagai manfaat.

Baca Selengkapnya

Inilah 7 Rekomendasi Wisata Hutan Mangrove di Indonesia

7 September 2023

Inilah 7 Rekomendasi Wisata Hutan Mangrove di Indonesia

Hutan mangrove membantu melawan perubahan iklim berkat kemampuannya menyimpan karbon dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya