14 Peneliti Unair Buru Sampel Virus Flu Burung 2016

Reporter

Rabu, 16 Maret 2016 14:58 WIB

Dua petugas dari Dinas Kesehatan memeriksa seekor ayam pada simulasi pencegahan dan pengobatan penyakit flu burung di Kecamatan Tamangapa Makassar, (22/11). ANTARA/Yusran Uccang

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Peternakan Jawa Timur bekerja sama dengan Avian Influenza Research Center (AIRC) Universitas Airlangga Surabaya untuk meneliti merebaknya kembali virus flu burung di daerah itu.

Sebanyak 5.000 unggas jenis itik, ayam, dan mentok di satu dusun di Banyuwangi dan 600 lainnya di satu desa di Lamongan dilaporkan positif mati karena virus flu H5N1 itu.

Kepala AIRC Unair Profesor C.A. Nidom menyatakan telah menerjunkan 14 peneliti untuk mengambil sampel virus di dua lokasi itu. Di Kabupaten Lamongan, misalnya, timnya mengambil 20 spesimen sampel dari tubuh penjual unggas di pasar tradisional dan peternak ayam di sekitar lokasi kejadian.

"Kami akan menganalisis sampai seberapa jauh perubahan atau mutasi pada tubuh virus. Termasuk apakah ada potensi virus untuk berubah pindah ke manusia,” katanya.

Seorang peternak di Banyuwangi bahkan sempat diperiksa karena ikut sakit dan diduga terjangkit zoonosis atau penyakit yang berasal dari hewan. Namun Nidom sudah memastikan yang bersangkutan tidak terjangkit flu burung.

Indonesia menjadi salah satu negara endemik virus flu burung tertinggi sejak kasus pertama pada 2004. Dinas Peternakan Jawa Timur mengklaim angka kejadian dan kematian menurun signifikan dari tahun ke tahun.

Di Jawa Timur terdapat 50 kasus dengan kematian sebanyak 60 ribu unggas pada 2013. Berikutnya, pada 2014, jumlah kasusnya menurun menjadi 15 kasus dengan kematian 30 ribuan unggas. Lalu pada 2015 turun menjadi sepuluh kasus dengan 10 ribu kematian.

Pada kasus pertama tahun ini, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Iswahyudi mengatakan kasus baru dilaporkan oleh peternak pada 8 Maret 2016. Padahal ribuan unggas mereka mati sejak seminggu sebelumnya.

“Sebab, mereka menganggap kematian unggas itu biasa. Kalau sapi sakit, baru dilaporkan,” ujarnya saat dihubungi, Rabu, 16 Maret 2016.

Namun, Iswahyudi menambahkan, kedua kasus flu burung sudah terkendali. Dinas Peternakan Jawa Timur, kata dia, menurunkan tim Unit Respons Cepat serta tim Laboratorium Kesehatan Hewan.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

18 jam lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

1 hari lalu

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

Universitas Airlangga mulai menggelar gelombang pertama UTBK 2024. Penyelenggara tes mengingatkan sistem baru pembobotan dalam nilai UTBK.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

3 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

3 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

6 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

8 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

22 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

42 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

54 hari lalu

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unair Raih Penghargaan di Thailand, Berkat Rekomendasi Kebijakan Publik Transportasi Massal

15 Februari 2024

Mahasiswa Unair Raih Penghargaan di Thailand, Berkat Rekomendasi Kebijakan Publik Transportasi Massal

Mahasiswa Unair meraih penghargaan dalam Young ASEAN Leaders Policy Initiative di Thailand. Rekomendasinya dinilai sebagai inisiatif terbaik.

Baca Selengkapnya