Polri: Terduga Teroris Tewas Ditangkap Murni Kecelakaan  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 16 Maret 2016 07:51 WIB

ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan tak ada pelanggaran hak asasi manusia dalam penembakan mati terduga teroris di lapangan. Biasanya, ucap dia, terduga teroris yang tewas ditembak anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror itu melakukan perlawanan.

"Kalau anggota dipukul, masak diam saja? Apa mau mati konyol?" ucapnya di Rupatama Mabes Polri, Selasa, 15 Maret 2016. "Di negara lain, yang menghalangi jalannya militer itu ditembak."

Anton menegaskan, tak ada upaya mematikan terduga teroris. Bila dalam proses penangkapan ada terduga teroris yang tewas, itu murni kecelakaan. Polri, ujar Anton, justru merasa dirugikan saat terduga teroris tewas sebelum dimintai keterangan.

"Keterangan mereka sangat kami butuhkan untuk perkembangan penyidikan. Kalau kami berniat mematikan, sudah kami buang mayatnya," tuturnya.

Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mencatat, kepolisian telah melanggar standar operasional prosedur penanganan terduga tindak pidana terorisme. Sejak 2003, Komnas HAM mencatat, kepolisian, termasuk Densus 88, telah menembak mati 118 terduga terorisme.

“Beberapa mungkin memang terkait dengan kelompok teror, tapi yang lainnya polisi bahkan tak punya cukup bukti keterlibatan mereka,” kata Ketua Bidang Pemantauan Komnas HAM Natalius Pigai.

Komnas HAM juga mencatat, ada sekitar 700 terduga teroris yang mengalami kekerasan dan penyiksaan selama menjalani proses hukum di kepolisian. Tindakan ini kerap dilakukan polisi yang menangkap langsung para terduga hingga pengiriman ke tingkat kepolisian daerah.

DEWI SUCI RAHAYU | FRANSISCO ROSARIANS




Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

13 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

14 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya