Astaga, 17 Biawak Langka Diselundupkan di Kotak Mie Instan

Reporter

Selasa, 15 Maret 2016 20:58 WIB

Seekor biawak memakan ikan yang dipegang warga lokal di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa Barat, 26 Juni 2014. TEMPO/Aditya Herlambang

TEMPO.CO, Pontianak – Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat mengagalkan upaya penyelundupan 17 biawak atau Lantlranotus bomeensin yang akan dikirimkan ke Jakarta melalui jasa ekspesidi. Diperkirakan biawak tersebut untuk dijual di pasar satwa di Eropa karena diburu kolektor.

“Pengamanan satwa langka endemik Kalimantan Barat ini dilakukan pada Senin 14 Maret 2016, pukul 16.30 WIB, di Bandara Internasional Supadio Pontianak,” kata Kepala BKSDA Kalbar, Sustyo Iriyono, Selasa 15 Maret 2016. Satwa reptil tersebut diamankan di Terminal Kargo Bandara Supadio Pontianak. Pengirim dengan Inisial I asal Pontianak dengan tujuan seseorang di Batam.

“Kami bekerja sama dengan pihak Kepolisian, dan perusahaan jasa pengiriman untuk melacak keberadaan pemilik barang ini,” ujarnya.

Modus operandi yang dilakukan I, yakni reptil tersebut dimasukan ke dalam kotak plastik, kemudian kotak-kotak tersebut disembunyikan di dalam kotak kardus mie instan. “Untuk mengelabui petugas, pengirim memalsukan indentitas barang di dalam resi, dengan jenis mie ramen,” katanya.

Biawak Tak Bertelinga (Landlanotus borneensis atau Varanus bomeensis) disebut juga dengan Biawak Kalimantan (Borneo). Status satwa reptil tersebut, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan satwa Liar, termasuk dalam daftar satwa liar yang dilindungi Undang-Undang dengan nama Varanus bomeensis.

Sustyo mengatakan, Balai KSDA Kalimantan Barat akan terus berupaya agar tumbuhan dan satwa liar di Kalimantan Barat terjaga kelestariannya, untuk itu penegakan hukum terhadap para pelanggar menjadi keniscayaan, karena UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya sudah disosialisasikan dan menjadi Undang-Undang dalam kurun waktu yang lama.

“Kekayaan alam Indonesia harus dijaga dan upaya pemanfaatannya harus dibarengi dengan upaya pelestariannya yang sepadan melaIui perlindungan, penangkaran, dan perbaikan perbaikan habitat,” katanya.
Oleh karena itu, tindakan perdagangan illegal Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) dan kepemilikan satwa liar dilindungi untuk kesenangan, harus bisa dihentikan.

Beberapa hari sebelumnya, Jumat 11 Maret 2016, seorang penumpang di Bandara Supadio Pontianak kedapatan menbawa barang yang diduga cula badak. Barang tersebut terdeteksi X-ray saat penumpang tersebut hendak check in. Penumpang yang kepergok petugas bandara, lantas meninggalkan barang tersebut. “Biarin saja, entar repot ngurusnya,” ujar si penumpang tersebut.

Kejadian ini menarik perhatian seorang aktivis lingkungan, Anas Nasrullah, yang kebetulan berada di dekat penumpang tersebut. Sesaat setelah Anas membuat status di media sosial, berbagai tanggapan meramaikan statusnya tersebut.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam segera menurunkan tim untuk menginvestigasi temuan tersebut. Cula tersebut kemudian diamankan dari petugas bandara yang bahkan tidak melaporkan kejadian penemuan tersebut. “Kami berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura II Supadio Pontianak untuk mendapatkan informasi mengenai penumpang tersebut, termasuk dengan pihak maskapai penerbangan,” katanya.

Albert Tjiu, manajer program Kalimantan Barat WWF Indonesia menambahkan, benda tersebut belum bisa disebut cula badak, hingga dibuktikan melalui tes DNA. “WWF Indonesia akan membantu BKSDA Kalbar untuk membawa benda yang diduga cula tersebut ke Eijkman Institute for Molecular Biology,” katanya.

Jika benda tersebut merupakan cula badak, kata Albert, maka diharapkan dapat membuka jejak keberadaan badak di Kalimantan. Menurut penelitian WWF, badak Kalimantan pernah terlihat jejaknya di hutan Kutai Barat, Kalimantan Timur. “Dari trap camera, terlihat delapan individu badak di kawasan tersebut,” katanya.

ASEANTY PAHLEVI

Berita terkait

Satwa Liar Cepat Musnah Akibat Pesatnya Pembangunan

3 hari lalu

Satwa Liar Cepat Musnah Akibat Pesatnya Pembangunan

37 persen populasi satwa liar diprediksi bakal punah pada 2050.

Baca Selengkapnya

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

5 Kuliner Khas Pontianak

27 Oktober 2023

5 Kuliner Khas Pontianak

Berikut beberapa kuliner khas kota Pontianak yang tak boleh dilewatkan jika mengunjungi kota ini

Baca Selengkapnya

Jejak Kota Pontianak Didirikan Sultan Syarif Abdurrahham Alkadrie pada 1771

23 Oktober 2023

Jejak Kota Pontianak Didirikan Sultan Syarif Abdurrahham Alkadrie pada 1771

Sejarah Kota Pontianak merentang sekitar 3 abad silam, dan dalam sejarahnya, kota ini dikenal dengan nama Pinyin (Kundian) oleh etnis Tionghoa.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Pontianak Sempat Tak Sehat, Hari Ini Membaik Berkat Hujan

8 September 2023

Kualitas Udara Pontianak Sempat Tak Sehat, Hari Ini Membaik Berkat Hujan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Kalimantan Barat Syarif Usmulyono mengatakan kualitas udara di Kota Pontianak berangsur membaik.

Baca Selengkapnya

KPU Kalbar Tetapkan DPT Pemilu 2024, Masih Ada Masalah Soal Status Warga Perum IV

28 Juni 2023

KPU Kalbar Tetapkan DPT Pemilu 2024, Masih Ada Masalah Soal Status Warga Perum IV

Rapat penetapan DPT Pemilu 2024 KPU Kalbar diwarnai protes dari Bawaslu soal nasib warga Perum IV yang tak juga kelar.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya