Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Demokrat, Ruhut Sitompul mengenakan pita hitam bertuliskan #SAVEDPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat,15 Desember 2015. Aksi #SAVEDPR diikuti oleh 31 anggota DPR yang mendesak Setya Novanto mundur dari jabatan ketua DPR serta memberi dukungan kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam upaya menegakkan kode etik terkait kasus "Papa Minta Saham". TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta -Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul berkomentar soal kinerja sejumlah menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mengecewakan.
Menurut Ruhut, teguran soal dwelling time itu salah satunya diduga dialamatkan Jokowi kepada Menteri Koordinator Sumberdaya Kemaritiman Rizal Ramli. "Itu bentuk kekecewaan presiden, itu yang saya katakan ada menteri nggak bersyukur jadi menteri," kata Ruhut, di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 15 Maret 2016.
Sepekan yang lalu, Presiden Jokowi mengungkapkan kekecewaannya, saat dwelling time. Ia minta para pembantunya diminta segera menyelesaikan masalah masa waktu tunggu bongkar muat barang.
Teguran disampaikan ketika meresmikan Pusat Logistik Berikat di Cilincing, Jakarta, Kamis, pekan lalu. "Saya tunggu enam bulan tidak bergerak sama sekali. Akhirnya ada menteri yang saya copot. Saya cek lagi sudah di bawah lima," kata Presiden Jokowi..
Jokowi mengaku kecewa karena dwelling time di Indonesia yang mencapai enam-tujuh hari. Ia mencontohkan dwelling time di Singapura hanya satu hari sementara di Malaysia hanya dua hari.
Ruhut berujar, seharusnya para menteri tersebut bersyukur dan menjalanka tugasnya dengan baik. "Banyak kan yang kualitasnya lebih bagus dari menteri yang diberi kepercayaan, Jokowi udah paling sabar," katanya. Menurut Ruhut, para menteri lebih baik segera berfokus untuk membenahi pekerjaannya.