KPK Jawab Tudingan Dibeli: Yah, Ratna Elu Tanggepin  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 15 Maret 2016 14:50 WIB

Aktivis perempuan Ratna Sarumpaet mengikuti diskusi Jakarta Tanpa Ahok, di Jakarta, 11 Maret 2016. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Tudingan aktivis Ratna Sarumpaet bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi, TNI, dan Polri telah dibeli Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menimbulkan reaksi keras. Setelah diserang balik oleh TNI AU via Twitter, kini giliran KPK yang berkomentar.

"Yah, Ratna (Sarumpaet) elu tanggepin. Ngapain?" ujar pemimpin KPK, Laode Syarif, kepada Tempo dalam diskusi “Korupsi dan Demokrasi” yang diselenggarakan oleh Transparency International di Jakarta, Selasa, 15 Maret 2016.

Awal Ratna menuding Ahok, KPK, TNI, dan Polri adalah ketika ia menjadi narasumber diskusi pemerintah DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok. Dalam diskusi itu, ia menyebut KPK dan TNI telah melindungi Ahok dalam penanganan kasus dugaan korupsi Rumah Sakit Sumber Waras dan penertiban Kalijodo, Jakarta Utara.

Laode mengatakan menanggapi balik komentar Ratna Sarumpaet adalah urusan berat. Ia memilih tidak mengomentari tudingan tersebut dan membiarkan publik menilai sendiri bagaimana kinerja KPK saat ini di bawah pimpinan baru. "Berat tuh (menanggapi Ratna). Bisa panjang," kata Laode.

Sebelumnya, Ahok sudah menampik tudingan Ratna tersebut. Ahok bahkan mengaku justru kasihan kepada Ratna yang sampai harus memfitnahnya sebagai bentuk kontra. “Dari dulu juga dia enggak dukung gua, ngoceh-ngoceh doang," tutur Ahok.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

23 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya