Sudah Jadi Terdakwa Korupsi, Pejabat Ini Masih Ngantor Saja

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 14 Maret 2016 22:24 WIB

TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO, Yogyakarta - Meski telah menyandang status sebagai terdakwa kasus korupsi dana hibah KONI tahun 2013, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Yogyakarta Sukamto masih berlenggang ke kantornya dengan kewenangan penuh sebagai orang nomor satu di instansinya. Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyatakan belum memutuskan memberhentikan Sukamto.

“Kami tetap gunakan asas praduga tak bersalah kepada beliau,” ujar Haryadi berkilah, Senin 14 Maret 2016. Haryadi menuturkan, satu-satunya hal yang bisa membuat pihaknya mencopot Sukamto dari jabatannya adalah ketika sudah ada putusan akhir pengadilan Tindak Pidana Korupsi. “Juga kalau yang bersangkutan sudah ditahan, baru soal penghentian jabatannya kami lakukan sesuai prosedur, ini kan tidak ditahan, masih proses sidang,” ujar Haryadi berkilah.

Sukamto menjadi tersangka sejak Oktober tahun 2015 silam terkait dugaan korupsi dana hibah KONI sebesar Rp 900 juta. Modusnya dengan membuat proposal bantuan dana hibah senilai Rp 900 juta yang diberikan kepada 138 kelompok masyarakat bidangolahraga. Diduga kuat proprosal itu tak sesuai ketentuan karena tak diketahui Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

Haryadi membandingkan dengan proses hukum bekas Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Irfan Soesilo yang terlibat korupsi pengadaan fasilitas peneduh atau pergola. “Kepala BLH (Irfan) saat itu langsung dihentikan karena sebelum sidang sudah ditahan, untuk pak Sukamto ini kan belum ditahan,” ujarnya.

Meski berstatus terdakwa, Haryadi menuturkan, Sukamto dengan jabatannya masih memiliki kewenangan sebagai kepala kantor. “Sebagai pejabat, ia memiliki dua hal yang tak hilang, menerima dan menjalankan perintah, termasuk bidang anggaran,” ujarnya. Sampai berita ini diturunkan, Sukamto belum berhasil ditemui Tempo.


PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

9 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

12 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

18 hari lalu

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto beberapa kali mendapatkan remisi masa tahanan. Berapa jumlah remisi yang diterimanya?

Baca Selengkapnya

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

18 hari lalu

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto kembali dapat remisi Lebaran. Begini kasusnya dan drama benjolan sebesar bakpao yang dilakukannya.

Baca Selengkapnya

Suasana Hari Pertama Lebaran 2024 di Rutan KPK

20 hari lalu

Suasana Hari Pertama Lebaran 2024 di Rutan KPK

Begini suasana hari pertama Lebaran 2024 di Rutan KPK, Jakarta Selatan. Banyak keluarga yang mengunjungi para tahanan.

Baca Selengkapnya

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

21 hari lalu

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

49 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

AKP Andri Gustami Divonis Mati Kasus Narkoba, Bagaimana Hukuman Mati Bagi Koruptor Sesuai UU Tipikor?

49 hari lalu

AKP Andri Gustami Divonis Mati Kasus Narkoba, Bagaimana Hukuman Mati Bagi Koruptor Sesuai UU Tipikor?

Amat langka mendengar kabar seorang koruptor dijatuhi hukuman mati, padahal UU Tipikor memungkinkannya. Seringka vonis mati untuk kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

53 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

57 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya