Begini Kondisi Jenazah Siyono, Terduga Teroris Asal Klaten

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 13 Maret 2016 16:30 WIB

Para pelayat mengusung peti mati berisi jenazah Siyono dari mobil ambulans untuk diganti kain kafannya di Klaten, Jawa Tengah, 13 Maret 2016. Belum diketahui dengan pasti apa penyebab kematian Siyono. TEMPO/Dinda Leo Listy

TEMPO.CO, Jakarta - Siyono, 33 tahun, terduga teroris yang ditangkap di Klaten, Jawa Tengah, meninggal pada Jumat siang, 11 Maret 2016. Belum diketahui pasti penyebab meninggalnya ayah lima anak yang ditangkap di masjid sebelah rumahnya pada Selasa malam lalu.

Menurut kuasa hukum pihak keluarga Siyono, Sri Kalono, kondisi jenazah Siyono terlihat berbeda jika dibandingkan dengan jenazah pada umumnya yang meninggal secara wajar.

“Kedua matanya lebam. Separuh dahi sampai pelipis kanan menghitam. Bibirnya bengkak dan ada sisa darah yang mengering. Kedua kakinya juga menghitam dari paha sampai mata kaki,” kata Kalono, yang turut menyaksikan proses penggantian kain kafan Siyono, Ahad dinihari, 13 Maret 2016.

Baca: Pengamat: Usut Kematian Siyono, Terduga Teroris Asal Klaten

Siyono adalah warga Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. Lelaki 33 tahun itu ditangkap anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror seusai menunaikan salat magrib di masjid sebelah rumahnya pada Selasa lalu. Pada Jumat siang, ayah lima anak itu dikabarkan meninggal diduga saat proses pemeriksaan oleh penyidik Densus 88.

Sejatinya Siyono sudah dikafani dan dimasukkan dalam peti mati saat dipulangkan dari Jakarta menggunakan mobil ambulans. Sesampainya di rumah duka pada Ahad, sekitar pukul 01.00, keluarganya meminta kain kafan Siyono diganti dan dikuburkan tanpa peti. Perbedaan pendapat itu sempat membuat ribuan pelayat dan puluhan polisi bersitegang selama hampir satu jam.

Meski menduga ada kejanggalan di balik kematian Siyono, Kalono mengaku tidak bisa menyimpulkan apa penyebab lebam, bengkak, dan menghitamnya sebagian anggota tubuh Siyono. Apakah juga ditemukan bekas tembakan, Kalono mengaku tidak tahu. “Sebab, pihak keluarga tidak mengizinkan untuk membuka kain yang membungkus dari dada hingga perut,” kata Kalono.

Menurut Kalono, keengganan pihak keluarga membuka kain penutup dada hingga perut jenazah Siyono karena sudah ada semacam instruksi dari kepolisian sebelum proses penggantian kain kafan itu. “Lagi pula tujuannya hanya mengganti kain kafan yang sudah dipastikan halal karena dibeli dengan uang sendiri, bukan untuk mencari tahu penyebab meninggalnya,” kata Kalono.

Bukan hanya penyebab kematian Siyono yang terkesan janggal. Kabar ihwal meninggalnya Siyono juga tidak disampaikan secara transparan. Ayah Siyono, Marso, mengaku mendengar kabar terakhir anak bungsunya itu pada Jumat petang lalu dari percakapan seorang tak dikenal yang berdiri tak jauh dari rumahnya. Orang itu sedang menelepon menggunakan telepon seluler. “Sing ngabari wae ora bloko (yang mengabarkan saja tidak secara terus terang),” kata Marso.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.

Baca Selengkapnya

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.

Baca Selengkapnya

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.

Baca Selengkapnya

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

16 April 2021

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

22 Januari 2021

Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris di Aceh pada 21 Januari 2021. Satu orang merupakan PNS dan lainnya nelayan

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

9 November 2020

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu terduga teroris bernama Ahmad Zaini alias Ahyar alias Ahyas alias Epson di Banten.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

13 November 2019

Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

Polisi menangkap seorang terduga teroris di Depok, Jawa Barat. Mereka masih mencari tahu hubungannya dengan kasus bom Medan.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol

26 September 2019

Malaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol

Pasukan Divisi Anti-teroris Bukit Aman, Malaysia menahan 11 WNI tersangka jaringan kelompok teroris ISIS yang berencana menyerang ketua parpol.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh

12 Juni 2019

Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh

Empat terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Bekasi ternyata pelarian dari Aceh pada Desember 2018.

Baca Selengkapnya