Tanah Pakualaman Diusulkan Jadi Relokasi Warga Tergusur Bandara Kulon Progo  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 11 Maret 2016 04:04 WIB

Petugas Badan Petanahan Nasional (BPN) membawa alat bernama Continuously Operating Satelite (CORS) yang akan digunakan untuk mengukur lahan yang akan dijadikan bandara di Pedukuhan Kalirejo, Glagah, Kulonprogo, Yogyakarta, 16 Desember 2015. Warga mengajukan beberapa persyaratan pengukuran, salah satunya pengukuran harus disaksikan pemilik lahan yang berbatasan dengan lahan yang hendak diukur. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tanah milik Kadipaten Pakualaman diusulkan menjadi tempat relokasi bagi warga yang terkena dampak pembangunan bandar udara di pesisir selatan Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo. Opsi tersebut muncul dari hasil diskusi antara pemerintah DI Yogyakarta dan pemerintah Kulon Progo untuk mengatasi tuntutan relokasi gratis dari warga terdampak.

“Jadi ada alternatif, bagaimana relokasi memanfaatkan palilah dalem (Adipati Paku Alam X) untuk menggunakan tanah Pakualaman,” kata Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo saat ditemui seusai diskusi di Kepatihan Yogyakarta, Kamis, 10 Maret 2016.

Sedangkan alternatif lainnya adalah menggunakan tanah kas desa untuk tempat relokasi. Menurut Hasto, usulan tersebut muncul karena penggunaan tanah Pakualaman diharapkan bisa menekan biaya relokasi. Sebab, apabila menggunakan tanah kas desa, pemerintah Kulon Progo sebagai pihak yang menyediakan relokasi harus mengeluarkan banyak biaya untuk membelinya.

“Dan warga terdampak yang menggunakannya akan membelinya dari pemerintah, tidak gratis,” kata Hasto.

Apabila menggunakan tanah Pakualaman, lanjut Hasto, warga terdampak tidak mempunyai hak milik, tapi statusnya adalah hak pakai. Tanah-tanah Pakualaman di kawasan Temon antara lain berada di Kaligintung, Siwates, dan seputaran permakaman Girigondo.

“Jadi magersari. Kan juga enggak bayar, tapi enggak bisa memiliki. Makna gratis kan tidak keluar uang,” kata Hasto.

Opsi-opsi tersebut masih sebatas kajian pemerintah karena belum menghadirkan pihak Pakualaman untuk ikut berembuk bersama. Sedangkan hasil kajian legalitas relokasi gratis yang dimintakan Kejaksaan Tinggi Yogyakarta, menurut Hasto, tidak memungkinkan terpenuhinya syarat legal formal. Sebab, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pemanfaatan Tanah untuk Pembangunan bagi Kepentingan Umum tidak mengatur mengenai relokasi tanpa bayar.

“Jadi apa mungkin (Kejati) membolehkan? Kan enggak mungkin,” kata Hasto.

Pengageng Kawedanan Kaprajan Kadipaten Pakualaman Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Bayudono Suryoadinegoro menyatakan belum bisa memberi komentar karena pemerintah belum mengundang Pakualaman untuk membicarakan hal tersebut.

“Nanti pun perlu ada pembicaraan internal Pakualaman karena tanah Pakualaman kan milik semua kerabat,” kata Bayudono saat dihubungi Tempo.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

9 menit lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

9 jam lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

11 jam lalu

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis, 2 Mei 2024 akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

22 jam lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

23 jam lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

1 hari lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

2 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

2 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya