Agar Rukun, FKUB Solo Raya Gencar Sosialisasikan Pluralisme

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 11 Maret 2016 01:30 WIB

Maria Rita Hasugian (kanan) dan Kodrat Setiawan (empat dari kanan), jurnalis media Tempo memperoleh juara 1 Anugerah untuk Insan Jurnalis KUB Tahun 2015 kategori media online dan Media Cetak saat Malam Anugerah Kerukunan Umat Beragama Tahun 2015 di kantor Kementrian Agama, Jakarta, 30 Desember 2015. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Boyolali - Forum Kerukunan Umat Beragama se-Solo Raya menggelar rapat koordinasi bertajuk Menyemai Kedewasaan Beragama di aula kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Boyolali pada Kamis, 10 Maret 2016.

“Beragama itu harus dewasa, jangan kekanak-kanakan. Sudah tua masih saja pada tawuran. Untuk menuju kedewasaan itu kita harus paham yang namanya pluralisme,” kata Ketua FKUB Boyolali, Habib Masturi, saat ditemui Tempo di sela acara.

Habib mengatakan, semua umat beragama adalah keluarga besar Tuhan. Maka itu, semua orang musti bisa hidup rukun berdampingan meski berbeda agama. “Tuhan paling senang pada orang yang bermanfaat bagi keluarga Tuhan yang lain. Dalam agama apapun, iman itu implementasinya amal saleh,” kata Habib.

Habib berujar, amal saleh selama ini ditafsirkan dalam dua versi. Pertama, tafsir inklusif yang meyakini Tuhan memberikan pahala kepada semua orang yang berbuat baik tanpa membedakan agamanya. Kedua, tafsir ekslusif yang meyakini bahwa pahala hanya diberikan pada orang yang berbuat baik dari agama tertentu saja.

Penafsiran amal saleh secara eksklusif dinilai sebagai benih dari suburnya faham radikal. “Masih banyak kawan kita yang menafsirkan amal saleh secara ekslusif. Jangankan kepada orang beragama lain, saudara seiman yang berbeda aliran saja mereka perangi. Mereka inginnya menularkan konflik di Timur Tengah ke sini. Ini harus dicegah,” ujar Habib.

Mensosialisasikan pluralisme kepada seluruh lapisan masyarakat diyakini sebagai solusi ampuh untuk mencegah pemahaman sempit dalam beragama. Menurut Habib, FKUB Boyolali sudah gencar mengenalkan hal ihwal pluralisme ke para perangkat desa, tokoh agama, hingga pondok-pondok pesantren di 15 dari 19 kecamatan di Boyolali.

“Koordinasi FKUB se-Solo Raya ini penting karena Solo Raya dikenal bersumbu pendek. Semua tahu apa arti sumbu pendek itu,” kata Habib. Dia menambahkan, gerakan mengenalkan pluralisme kepada masyarakat membutuhkan perjuangan keras. “Karena kami baru mulai hari ini. Sedangkan mereka melakukan cuci otak sudah sejak lama,” kata Habib.

Wakil Bupati Boyolali Said Hidayat mengapresiasi upaya FKUB se-Solo Raya memupuk gerakan penanaman kedewasaan dalam beragama terhadap seluruh lapisan masyarakat. “Faham radikalisme itu tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Maka itu kami mendorong FKUB agar aktif menyadarkan masyarakat ihwal pentingnya persatuan,” kata Said saat ditemui di sela acara.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

21 Februari 2024

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

Plt Menkopolhukam Tito Karnavian meminta BNPT membuat sejumlah program untuk mencegah terorisme di Indonesia

Baca Selengkapnya

Karyawan PT KAI Terduga Teroris Ditangkap, Apa Kabar Program Deradikalisasi di BUMN?

17 Agustus 2023

Karyawan PT KAI Terduga Teroris Ditangkap, Apa Kabar Program Deradikalisasi di BUMN?

Densus 88 Polri menangkap satu orang terduga teroris yang sehari-hari pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT KAI di Bekasi Utara, Senin lalu.

Baca Selengkapnya

Pascapenangkapan Teroris di Bekasi, Anggota DPR Kritik Program Deradikalisasi di BUMN

15 Agustus 2023

Pascapenangkapan Teroris di Bekasi, Anggota DPR Kritik Program Deradikalisasi di BUMN

Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi mengkritik soal program deradikalisasi di BUMN setelah penangkapan terduga teroris di Bekasi pada Senin lalu.

Baca Selengkapnya

Bahasa Indonesia Jadi Bahasa ke-13 Buku Deradikalisasi Al Azhar Kairo

9 April 2023

Bahasa Indonesia Jadi Bahasa ke-13 Buku Deradikalisasi Al Azhar Kairo

Bahasa Indonesia akan jadi bahasa ke-13 dari buku-buku kampanye deradikalisasi oleh Universitas Al Azhar Kairo Mesir.

Baca Selengkapnya

Dilantik Jokowi Jadi Kepala BNPT, Rycko Amelza Dahniel Paparkan Strategi Cegah Terorisme

3 April 2023

Dilantik Jokowi Jadi Kepala BNPT, Rycko Amelza Dahniel Paparkan Strategi Cegah Terorisme

Jokowi melantik Komisaris Jenderal Rycko Amelza Dahniel sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Istana Negara

Baca Selengkapnya

BNPT Sebut Deradikalisasi terhadap Perempuan Lebih Susah, Ini Sebabnya

31 Maret 2023

BNPT Sebut Deradikalisasi terhadap Perempuan Lebih Susah, Ini Sebabnya

BNPT menyebut deradikalisasi terhadap perempuan yang pernah bergabung dengan jaringan teroris bukan praktik mudah.

Baca Selengkapnya

BNPT Sebut Perempuan, Anak Muda dan Pengguna Internet Penyumbang Potensi Radikalisme

28 Desember 2022

BNPT Sebut Perempuan, Anak Muda dan Pengguna Internet Penyumbang Potensi Radikalisme

Kepala BNPT Boy Rafli Amar menyampaikan indeks potensi radikalisme 2022 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya

Baca Selengkapnya

Komisi Hukum DPR akan Panggil BNPT soal Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar

10 Desember 2022

Komisi Hukum DPR akan Panggil BNPT soal Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar

Ia menyebut BNPT telah kebobolan karena bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar dilakukan oleh eks napiter.

Baca Selengkapnya

Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar, BPET MUI Minta Regulasi Deradikalisasi Dikaji Ulang

9 Desember 2022

Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar, BPET MUI Minta Regulasi Deradikalisasi Dikaji Ulang

BPET MUI merespons aksi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar yang terjadi pada Rabu, 7 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Sebut Metode Deradikalisasi BNPT Perlu Dievaluasi

7 Desember 2022

Anggota DPR Sebut Metode Deradikalisasi BNPT Perlu Dievaluasi

Santoso menyebut BNPT mesti mengevaluasi program deradilakisasi terhadap bekas napiter.

Baca Selengkapnya