Mebuug Bungan, Pesta Bermain Lumpur Seusai Nyepi  

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 10 Maret 2016 18:21 WIB

Sejumlah pemuda meluluri rekannya dengan lumpur dalam tradisi Mebuug-Buugan atau mandi lumpur di hutan bakau Desa Kedonganan, Badung, Bali, 10 Maret 2016. ANTARA/Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, Denpasar – Suasana di hutan mangrove di Kedonganan, Kuta, menjadi ramai pada Kamis, 10 Maret 2016, sore ini. Ratusan warga Desa Adat menyusuri alur sungai yang sedang surut. Tua, muda, laki-laki dan perempuan serta anak-anak ikut berbaur dalam kemeriahan ini.

Sesampainya di area berlumpur, warga kemudian bermain-main dengan saling melempar, mengoles bahkan ada juga yang bergulat di atau lumpur. Sebagian asyik pula “merias diri” dengan membentuk lumpur menjadi hiasan di rambutnya.

Ini adalah tradisi lokal desa itu yang disebut Mebuug Bungan. “Tujuannnya untuk melengkapi upacara pembersihan diri dengan menggunakan lumpur,” kata Made Sukada, Penyarikan (sekretaris) Desa Adat.

Begitu rangkaian prosesi hari raya Nyepi, yang diawali dengan Tawur Kesanga sehari sebelumnya sebagai prosesi pembersihan alam. Kegiatan ini dilanjutkan dengan Catur Brata penyepian dengan Amati Lelungan (tidak bepergian), Amati Lelangunan (tidak bersenang-senang), Amati Geni (tidak menggunakan energy) dan amati karya (tidak bekerja) selama prosesi Nyepi berlangsung.

Menariknya kegiatan ini, sebenarnya sempat hilang dan tidak pernah dipraktekkan lagi. Baru pada dua tahun lalu ada inisiatf dari Sekaa Demen atau Kelompok Remaja setelah mereka mendengar adanya acara itu dari para orang tua.

Aktivitas unik pesta lumpur itu sebenarnya sudah ada di Kedonganan sejak tahun 1940-an atas ide seseorang sesepuh bernama I Wayan Glibeg, yang telah meninggal. Hanya saja acara pada saat itu, pesta lumpur ini dilakukan bersamaan dengan Nyepi.

Pada tahun 60-an baru kegiatan ini dilakukan setelah hari Nyepi karena adanya ketentuan Parisadha Hindu Dharma yang melarang aktivitas saat Nyepi. Sayang, pasca peristiwa tahun 1965 saat banyak terjadi konflik di Bali, kegiatan ini dilarang diselenggarakan.

“Kami melihat ini kekayaan budaya dari leluhur kami,” kata Ketua Sekaa Demen, I Wayan Yustisia. Ternyata gagasan ini disambut baik warga karena bisa meningkatkan keakraban dan kegembiraan bersama seusai melaksanakan Nyepi.

Ke depannya dia berharap, acara ini juga bisa menjadi daya tarik pariwisata di kawasan yang terkenal sebagai desa nelayan dengan warung ikan bakarnya ini.


ROFIQI HASAN

Berita terkait

Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

54 hari lalu

Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

Ratna Sarumpaet menggunakan mobil saat perayaan Nyepi di Bali pada Senin, 11 Maret 2024, aksinya tersebut kemudian diingatkan pecalang setempat.

Baca Selengkapnya

Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

56 hari lalu

Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

Umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1946 pada hari ini, Senin, 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Menko PMK Muhadjir Effendy Hadiri Upacara Tawur Agung Kesanga Hari Raya Nyepi di Candi Prambanan

57 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy Hadiri Upacara Tawur Agung Kesanga Hari Raya Nyepi di Candi Prambanan

Upacara Tawur Agung Kesanga dihadiri Menko PMK Muhadjir Effendy di Candi Prambanan sehari sebelum Hari Raya Nyepi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Insiden Pilot Batik Air Tertidur Pernah Dialami Ethiopian Airlines, Mulai 10 Maret Barang Impor Bawaan Penumpang Dibatasi

57 hari lalu

Terkini: Insiden Pilot Batik Air Tertidur Pernah Dialami Ethiopian Airlines, Mulai 10 Maret Barang Impor Bawaan Penumpang Dibatasi

Insiden mirip pilot dan kopilot Batik Air yang tertidur pulas selama setengah jam, juga pernah dialami maskapai Ethiopian Airlines dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Hingga H-1 Nyepi, Jasa Marga Catat 520 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

57 hari lalu

Hingga H-1 Nyepi, Jasa Marga Catat 520 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 520.890 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-3 hingga H-1 Hari Raya Nyepi 2024 atau pada Jumat-Minggu, 8 hingga 10 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

57 hari lalu

Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

Nyepi bermakna sebagai hari kebangkitan, pembaharuan, toleransi, hingga kedamaian. Kenali tradisi Hari Raya Nyepi dalam berikut ini.

Baca Selengkapnya

Arti Rahajeng Rahina Nyepi dan Maknanya yang Mendalam

57 hari lalu

Arti Rahajeng Rahina Nyepi dan Maknanya yang Mendalam

Kalimat rahajeng rahina Nyepi sering diucapkan saat Nyepi. Kalimat ini memiliki makna yang bagus. Lalu, apa arti rahajeng rahina Nyepi?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Rahajeng Rahina Nyepi 2024, Warsa Anyar Caka 1946

57 hari lalu

Presiden Jokowi: Rahajeng Rahina Nyepi 2024, Warsa Anyar Caka 1946

Jokowi mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi 2024 kepada umat Hindu lewat akun Instagram.

Baca Selengkapnya

Makna Hari Nyepi, Salah Satunya untuk Melepas Sifat Serakah

57 hari lalu

Makna Hari Nyepi, Salah Satunya untuk Melepas Sifat Serakah

Nyepi menjadi momen sakral bagi umat hindu untuk merenung dan memohon ampunan. Ketahui makna Hari Nyepi dan aturannya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

57 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya