Kongres Dokter Saraf se-Asia, Indonesia Perkenalkan Bedah 3D

Rabu, 9 Maret 2016 04:34 WIB

Yahoo.com

TEMPO.CO, Surabaya - Surabaya akan menjadi tuan rumah pertemuan Asian Congress of Neurological Surgeons (ACNS) ke-11 yang akan digelar pada 8-12 Maret 2016. Acara itu akan diikuti sekitar 500 dokter ahli bedah saraf dari 44 negara se-Asia dan beberapa negara Eropa.

“Surabaya bersaing ketat dengan Abu Dhabi, Qatar, Uni Emirat Arab. Apalagi fasilitas kalah jauh dari mereka. Tapi keindahan alam dan kultur akhirnya membuat kota ini terpilih,” kata Presiden Penyelenggaraan Kongres, Prof. Dr. dr. Abdul Hafid Bajamal, Sp, BS (K), di Universitas Airlangga Surabaya, Selasa, 8 Maret 2016.

Kongres dua tahunan ini akan menghadirkan 120 pembicara asing dari benua Asia, Eropa, dan Amerika. Selain transfer ilmu dan kemampuan bedah antar tenaga bedah saraf Asia, pertemuan ini juga menjadi ajang pamer teknologi terbaru yang dimiliki Indonesia.

Pada hari kedua penyelenggaraan kongres, Indonesia akan memperkenalkan operasi bedah saraf pertama berstandar internasional menggunakan konsep 3D (tiga dimensi). "Konsep 3D ini tidak semua negara punya. Di Asia Tenggara ini, kita yang termasuk yang memulai. Singapura dan Malaysia saja belum," kata profesor bedah saraf yang akrab disapa Hafid ini.

Dalam rangkaian kongres nanti, Universitas Airlangga sebagai pemilik mikroskop 3D akan mendemonstrasikan teknik penggunaan dan anatominya. Sejak 2015, Unair menggunakannya sebagai alat pendukung pengajaran mahasiswa S1, S2, S3, dan pendidikan spesialis.

“Harganya miliaran. Mulai tahun ini akan digunakan untuk operasi,” kata Dekan FK Unair. Prof. Dr Sutoyo, SpU (K).

Sebagai tuan rumah, dokter bedah saraf Indonesia akan memperlihatkan berbagai alat dan tenaga medis yang tidak kalah mumpuni dengan nagara lain. Menurut Sutoyo, hal itu akan dibuktikan dengan kemampuan bedah saraf Indonesia yang sejajar dengan para ahli bedah dari luar negeri.

"Ngapain banyak masyarakat berobat di luar negeri. Dokter kita itu mampu, alat medis juga canggih-canggih,” katanya.

Kongres juga membahas penanganan kebencanaan antar negara. Selama ini, upaya tanggap bencana dipandang dari sisi pemulihan material. Padahal, setiap negara perlu bersinergi satu sama lain sehingga memerlukan pembahasan bersama.

Selain itu, akan ada pelatihan dan operasi secara live menggunakan teknik bedah stereotaktik bagi penderita gangguan pergerakan dan pelatihan bedah epilepsy menggunakan teknologi 3D interaktif.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

1 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

2 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

2 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

3 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

3 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

3 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

4 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

7 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

10 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya