Virus Leptospirosis Serang Sampang Setelah Banjir, 1 Tewas

Reporter

Selasa, 8 Maret 2016 19:42 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Sampang--Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, Jawa Timur, membenarkan Slamet, 40 tahun, warga Desa Gunung Maddah, Kecamatan Kota Sampang meninggal karena terserang virus leptospirosis.

Sebelum meninggal Slamet sempat dirawat inap di ruang ICU Rumah Sakit Umum Sampang sejak Senin, 7 Maret 2016. "Kami kecolongan," kata Kepala Dinas Kesehatan Sampang, Firman Pria Abadi, Selasa, 8 Maret 2016.

Ini bukanlah kasus leptospirosis pertama di Sampang. Pascabanjir pada 2013 lalu, virus yang menyebar lewat air kencing tikus yang terjangkit virus leptospira ini pernah merenggut sembilan korban jiwa.

Menurut Firman pascabanjir besar yang melanda Kota Sampang, pihaknya telah menerjunkan tim kesehatan langsung ke rumah-rumah korban banjir untuk menyebar obat-obatan. Bahkan dibantu tim kesehatan dari Universitas Airlangga Surabaya dan Dinas Kesehatan Sampang sempat melakukan perburuan tikus di daerah endemis leptospirosis.

Daerah endemis leptospirosis di Sampang yaitu Kelurahan Delpenang, Kelurahan Rong Dalem dan Desa Polagan. "Yang mengejutkan, korban Slamet ini bukan warga di daerah endemis," ujar dia.

Agar virus ini tidak menyebar, Firman menambahkan Dinas Kesehatan Sampang akan memperluas daerah pemantauan penyebaran leptospirosis. "Kalau ada keluarganya yang demam, segera memeriksakan diri," harap dia.

Juru Bicara Rumah Sakit Umum Sampang Yulianto mengatakan Slamet meninggal pukul 03.00 Wib pada Selasa dini hari. "Saat dibawa ke rumah sakit, kondisi korban sudah sangat buruk," kata dia.

Sejak dibawa ke rumah sakit pada senin 7 Maret kemarin, Slamet langsung di rawat di ruang ICU agar kondisi stabil. Namun, kata Yulianto, pertolongan medis yang diberikan tak berhasil, kondisi korban terus memburuk sampai meninggal.

Selain Slamet, Sagira, 65 tahun, warga Desa Pandiyangan, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang juga terindikasi terjangkit leptospirosis dan masih mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Sampang. "Kami awasi khusus," ucap Yulianto.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

22 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

23 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

24 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

27 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

29 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

30 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

31 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

31 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

34 hari lalu

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

35 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya