TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Resor Pelalawan menangkap pembakar lahan berinisial AW, 31 tahun, di Kecamatan Kerumutan, Pelalawan. Pelaku tertangkap tangan membakar lahan seluas 1 hektare.
Pelaku sengaja membakar lahan untuk pembersihan kebun sawit," kata Kepala Kepolisian Resor Pelalawan Ajun Komisaris Besar Ade Johan Sinaga, Jumat, 4 Maret 2016.
Ade Johan mengatakan penangkapan pelaku berawal dari informasi masyarakat yang melihat adanya kebakaran lahan. Polisi yang dipimpin Kepala Kepolisian Sektor Kerumutan Iptu Rudi Guntoro langsung melakukan pengecekan dan menemukan lahan terbakar seluas kurang-lebih 1 hektare di kawasan perkebunan sawit. Saat bersamaan, polisi mendapatkan pelaku di sebuah barak tidak jauh dari lahan yang terbakar.
Setelah diperiksa, kata Ade Johan, pelaku mengakui perbuatannya membakar ilalang untuk pembersihan. "Lahan dibersihkan untuk menanam sawit dan palawija."
Pelaku diamankan polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Personel Polres Pelalawan dibantu Masyarakat Peduli Api bergotong-royong memadamkan lahan yang dibakar pelaku.
Baca Juga: Kementerian Akan Ambil Alih Lahan Perusahaan Pembakar Hutan
Kebakaran lahan dua pekan terakhir marak terjadi di sejumlah daerah di Riau. Kepolisian Daerah Riau mencatat, secara keseluruhan, hutan terbakar di Riau mencapai 222,5 hektare. Sebanyak 14 pelaku ditangkap polisi. Namun kebanyakan tersangka berasal dari kalangan petani dan pekerja.
Satelit Tera dan Aqua memantau pertumbuhan titik panas mencapai 59 titik yang tersebar di wilayah Sumatera. Riau masih menjadi penyumbang titik panas terbanyak, yakni 45 titik.
"Titik panas terpantau pukul 07.00," ujar Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Sugarin.
Baca: Menteri Luhut Klaim Penanganan Kebakaran Hutan di Riau Bagus
Adapun persebaran titik panas di Riau masih didominasi Kabupaten Bengkalis 21 titik, disusul Siak 14 titik, Dumai lima titik, Pelalawan dua titik, Meranti satu titik, Indragiri Hulu satu titik, dan Indragiri Hilir satu titik. "Tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau 26 titik," tuturnya.
Meski demikian, kebakaran lahan belum mengganggu kualitas udara di Riau. Jarak pandang di beberapa daerah relatif normal, yakni Pekanbaru 8 kilometer, Dumai 7 km, Pelalawan 6 km, dan Rengat 5 km.
RIYAN NOFITRA
Berita terkait
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T
9 hari lalu
Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.
Baca SelengkapnyaPertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023
17 hari lalu
Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.
Baca SelengkapnyaBNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera
43 hari lalu
Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaRisiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api
46 hari lalu
Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPenugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca
47 hari lalu
Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.
Baca SelengkapnyaTentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah
47 hari lalu
Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla
48 hari lalu
Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.
Baca SelengkapnyaPara Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan
48 hari lalu
Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaSuhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas
52 hari lalu
Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla
59 hari lalu
Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?
Baca Selengkapnya