Komisi Yudisial Minta Rekomendasinya Bersifat Mengikat

Reporter

Jumat, 4 Maret 2016 14:59 WIB

Komisi Yudisial, Jakarta Pusat. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Yudisial Aidul Fitriciada Azhari mengatakan rekomendasi yang dikeluarkan Komisi Yudisial terkait pelanggaran kode etik oleh hakim seharusnya bersifat mengikat guna mencegah agar para hakim, termasuk di Mahkamah Agung, melakukan pelanggaran.

Hal itu dikatakan oleh Aidul usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden di Istana Merdeka, Jumat, 4 Maret 2016. Ia berharap agar dalam rancangan Undang-Undang tentang Komisi Yudisial, sifat rekomendasi menjadi lebih kuat.

Menurut Aidul, Selama ini tidak ada jaminan rekomendasi Komisi Yudisial ditindaklanjuti oleh Mahkamah Agung. Rekomendasi yang dikeluarkan Komisi Yudisial hanya sebatas rekomendasi. “Implementasinya tergantung Mahkamah Agung,” katanya.

Aidul menjelaskan, kerap kali terjadi apa yang diuraikan dalam rekomendasi Komisi Yudisial disikapi berbeda oleh Mahkamah Agung. “Ada beberapa rekomendasi Komisi Yudisial terkait pemberian sanksi terhadap hakim yang bermasalah tidak digubris oleh Mahkamah Agung,” ujarnya.

Rekomendasi Komisi Yudisial yang menyebutkan seorang hakim telah melakukan perbuatan yang melanggar kode etik tidak ditindaklanjuti oleh Mahkamah Agung, karena justeru menilai sebaliknya bahwa perbuatan hakim itu bukan pelanggaran kode etik. “Itu yang kami sampaikan kepada Presiden agar rekomendasi Komisi Yudisial lebih kuat," ucap Aidul.

Aidul juga mengatakan kewenangan Komisi Yuisial harus ditambah agar peran dan tugasnya menjadi lebih kuat. Kewenangan Komisi Yuisial saat ini hanya sebatas pengawasan yang berkaitan dengan pelanggaran kode etik oleh hakim.

Seharusnya Komisi Yuisial juga memiliki kewenangan secara teknis yudisial. Dengan begitu pengawasan terhadap perilaku para hakim bisa lebih maksimal. “Penguatan kewenangan Komisi Yuisial tidak saja mencegah para hakim melakukan pelanggaran kode etik, tapi juga tidak melakukan tindak pidana korupsi,” tuturnya.

Saat bertemu Presiden selama lebih dari 40 menit, Aidul didampingi oleh Wakil Ketua Komisi Yudisial Sukma Violetta. Selain membahas soal hubungan Komisi Yudisial dengan Mahkamah Agung, Aidul mengatakan Presiden juga sempat menyinggung mengenai Rancangan Undang-Undang tentang Jabatan Hakim serta penguatan tugas dan fungsi Komisi Yudisial.


ANANDA TERESIA

Berita terkait

Miko Ginting Mundur dari Juru Bicara KY, Ini Alasannya

6 Januari 2024

Miko Ginting Mundur dari Juru Bicara KY, Ini Alasannya

Miko Susanto Ginting menyampaikan dirinya resmi berhenti menjabat sebagai juru bicara Komisi Yudisial (KY) per 1 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Tegaskan Pentingnya Yurisprudensi dalam Sistem Hukum Indonesia

18 November 2023

Bamsoet Tegaskan Pentingnya Yurisprudensi dalam Sistem Hukum Indonesia

Bambang Soesatyo menekankan bahwa walaupun penegakan hukum di Indonesia berorientasi kepada undang-undang (codified law), keberadaan yurisprudensi tetap bisa dijalankan.

Baca Selengkapnya

Komisi Yudisial Diminta Pantau Persidangan Tipikor di Banjarmasin

22 April 2022

Komisi Yudisial Diminta Pantau Persidangan Tipikor di Banjarmasin

Berharap Majelis Hakim tidak dapat diintervensi oleh pihak-pihak yang beritikad jahat

Baca Selengkapnya

Komisi III DPR Akan Gelar Uji Kelayakan Calon Komisioner KY Mulai Besok

30 November 2020

Komisi III DPR Akan Gelar Uji Kelayakan Calon Komisioner KY Mulai Besok

Herman Hery, mengatakan Komisi III DPR mulai menggelar uji kelayakan dan kepatutan calon anggota Komisi Yudisial (KY) mulai Selasa 1 Desember 2020

Baca Selengkapnya

Ini 10 Daerah Terbanyak Pelaporan Hakim Diduga Langgar Etik

2 November 2019

Ini 10 Daerah Terbanyak Pelaporan Hakim Diduga Langgar Etik

Hampir separuh dari laporan yang masuk Komisi Yudisial dikirimkan melalui surat (pos).

Baca Selengkapnya

TGB Zainul Majdi Bicara Solusi Redam Konflik Horizontal

14 Agustus 2019

TGB Zainul Majdi Bicara Solusi Redam Konflik Horizontal

TGB Zainul Majdi bicara berdasarkan pengalamannya mengkaji rendahnya konflik horizontal di Lombok Utara.

Baca Selengkapnya

Pembebasan Abu Bakar Baasyir Berpotensi Kacaukan Sistem Hukum

20 Januari 2019

Pembebasan Abu Bakar Baasyir Berpotensi Kacaukan Sistem Hukum

Pembebasan terhadap Abu Bakar Baasyir dinilai tanpa landasan. "Presiden dapat dianggap mengangkangi konstitusi,"

Baca Selengkapnya

Disebut Pungli untuk Tenis, 64 Ketua Pengadilan Mengadu ke Polisi

17 September 2018

Disebut Pungli untuk Tenis, 64 Ketua Pengadilan Mengadu ke Polisi

Komisioner KY ungkap keluhan hakim soal pungli untuk kejuaraan tenis di Bali. Para Ketua Pengadilan membantah dan adukan sang komisioner.

Baca Selengkapnya

Jaja Ahmad Jayus Terpilih Menjadi Ketua Komisi Yudisial

30 Juni 2018

Jaja Ahmad Jayus Terpilih Menjadi Ketua Komisi Yudisial

Seusai terpilih, Jaja Ahmad Jayus mengatakan Komisi Yudisial atau KY punya tugas berat, yakni menjaga peradilan tetap bersih.

Baca Selengkapnya

KPU Bakal Melaporkan Hakim Kasus PKPI ke Komisi Yudisial

13 April 2018

KPU Bakal Melaporkan Hakim Kasus PKPI ke Komisi Yudisial

KPU akan melakukan konsultasi dengan Komisi Yudisial terlebih dahulu.

Baca Selengkapnya