20 Persen Sirene Peringatan Tsunami di Sumbar Rusak

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 4 Maret 2016 05:39 WIB

Suasana kepulauan Mentawai Sumatra Barat saat pemantauan lewat udara di pusat gempa yang terjadi di Kepulauan Mentawai dengan menggunakan pesawat pengintai Boeing 737, Mentawai, Sumatra Barat, 3 Maret 2016. Gempa berkekuatan 7, 8 Sr tersebut diketahui berpotensi Tsunami. TEMPO/M iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan 20 persen dari 103 sirene peringatan dini tsunami di Sumatera Barat rusak. Akibatnya, penduduk yang paling dekat dengan titik gempa tidak semuanya mendengar tanda peringatan terjadinya bencana.

Peringatan dini tsunami dengan status siaga meliputi Mentawai, Sumatera Barat; Nias, Sumatera Utara; Singkil, Aceh; dan Bengkulu Utara. Willem meminta pemerintah daerah mendata lagi jumlah sirene yang tidak aktif. "Ini sangat penting untuk menyelamatkan manusia," ujarnya, kemarin.

Selasa lalu, lindu berkekuatan 7,8 skala Richter menggoyang Sumatera Barat. Pusat gempa berada di 682 kilometer barat daya Kepulauan Mentawai dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa ini sempat memicu peringatan dini tsunami sebelum akhirnya direvisi.

Kepala BPBD Sumatera Barat I Pagar Negara membenarkan tak semua sirene berfungsi. Misalnya di Kabupaten Agam, dari delapan sirene, yang berfungsi hanya enam. Di Kabupaten Pesisir Selatan ada delapan sirene, yang berfungsi hanya empat.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Geofisika Padangpanjang Ramhat Triyono mengatakan peringatan dini tsunami sempat dikeluarkan dengan status siaga, diharapkan masyarakat menjauhi bibir pantai. Namun, kata Rahmat, banyak pemerintah daerah yang tidak menyalakan sirene peringatan dini.

Kepala Pusat Data dan Humas Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan Indonesia membutuhkan sedikitnya 1.000 sirene untuk peringatan dini jika terjadi gempa. Sirene itu akan dipasang dari ujung Sumatera hingga kawasan Indonesia timur. Satu unit sirene akan berbunyi dengan radius mencapai 20 meter. Harga satu unit sirene sekitar Rp 100 juta, yang dipasang menggunakan sistem satelit dan terhubung langsung dengan BNPB. "Sirene harus dalam kondisi siap 24 jam."

ANDRI EL FARUQI | ANANDA TERESIA | DANANG FIRMANTO

Berita terkait

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

2 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

7 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

15 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

22 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya